Pengalaman Mengikuti Mukhayyam Tarbawi 4 di STIS Nurul Fikri Lembang Bandung Part II



Postingan sebelumnya (PART I) bisa dibaca disini
Jum’at, 09 Maret 2018
Rundown : Acara Pembukaan – Materi 1 – Materi 2 – Materi 3
Acara ini dikemas dengan nuansa palestina, ruangan penyampaian materi dihiasi dengan banner perjuangan dan kepalestinaan. Dengan tema “Panggilan untuk Para Pemuda Menuju Kejayaan Islam”, peserta mengikuti rangkaian acara dengan khidmat.
Materi Pembuka >>
Ada empat pesan dari bapak Ahmad Heriyawan selaku gubernur Jawa Barat yang dalam hal ini diwakilkan oleh bp. Deden agar umat islam memperoleh kejayaannya minimal dalam ruang lingkup Negara Indonesia :
1.      Wawasan kebangsaan, nasionalisme, dan islamisme
2.      Pendidikan yang kuat berasal dari nuclear family
3.      Aqidah yang kuat dan benar
4.      Menguasai iptek, dan memiliki skill unggulan
Pesan akhir dari bp. Deden adalah “Jika Muslim yakin pada Qur’an dan Hadits, Kebangkitan Islam pasti datang”

Materi 1 >>
Urgensi Tarbiyah (Oleh: K. H. Khozin Abu Faqih, Lc.)
Kalimat pembuka dalam materi ini berbunyi ”Tarbiyah adalah asas”. Hal ini mengindikasikan bahwa kebangkitan islam tidak akan terjadi apabila tarbiyah dalam umat islam tidak terlaksana dengan baik. Permasalahan tarbiyah adalah permasalahan kualitas umat. Kita sebagai aktifis dakwah harus sadar bahwa tarbiyah adalah hal yang penting untuk menjadikan kualitas umat islam membaik. Harus bersedia dan sadar bahwa membina dan dibina adalah jalan untuk mencapai kualitas umat yang baik dan siap membuat islam berjaya.
Materi 2 >>
Rahasia Kehebatan Wanita Palestina (Oleh: Ustadzah Nur Jannah)
Berharganya al-Aqsha memiliki beberapa penyebab. Yang pertama, masjid itu menjadi kiblat umat islam pada zaman Rasul selama 16-17 bulan. Yang kedua, masjid al-Aqsha menjadi tempat rasul saw. singgah sebelum naik ke langit ketujuh untuk bertemu Allah. Yang ketiga, menjadi tempat sholatnya nabi Muhammad dengan ratusan ribu nabi lainnya dengan nabi Muhammad sebagai imamnya. Namun saat ini masjid suci kita telah dinodai oleh Zionis Israel sejak 69 tahun lalu, tembok bekas para nabi memarkirkan kendaraannya dijadikan lembok ratapan oleh orang Yahudi.
Yahudi memiliki cara licik untuk melemahkan umat islam dunia agar tidak memperdulikan Palestina. Cara licik ini dilakukan dalam bentuk perang pemikiran/ Ghazwul Fikr/ Konspirasi Zionis. Mereka menumbuhkan paham-paham Sekularisme, Materialisme, Humanisme, Satanisme, dll yang menjauhkan islam dari agamanya, saat islam telah jauh dari agamanya maka Ghiroh untuk memikirkan dan berjuang di jalan islam memudar dan menghilang.
Sadarlah wahai muslim, sekarang jumlah kalian ada 1,5 milyard, apakah tidak cukup banyak menolong warga Palestina yang hanya berjumlah 5 juta orang? Jika kita bagi rata, maka setiap 1 orang Palestina menjadi tanggung jawab 300 orang islam. Seharusnya kita bisa berbuat lebih untuk mereka, bukan hanya soal seruan jihad, namun juga jihad-jihad ekonomi untuk mereka. Karena mereka membutuhkan uluran tangan kita.

Materi 3 >>
Sejarah Palestina-Indonesia dan Narasi Perbedaannya (Oleh: Dr. Syaiful Bahri, MA.)
Lalu apa urgensi dan apa pentingnya umat islam Indonesia membela tanah Palestina, khususnya baitul Maqdis (wilayah masjid al-Aqsho)?. Pada saat Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, seorang Mufti Palestina adalah orang pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, dan Negara pertama adalah Mesir. Dan dalam KTT Asia-Afrika yang digelar dengan tujuan memerdekaan seluruh Negara jajahan, sampai sekarang hanya Palestina saja yang belum merdeka secara politik. Hal ini menjadi noda dan tamparan bagi umat muslim Indonesia yang secara kuantitas sebenarnya banyak, namun belum bisa berbuat banyak untuk Palestina.

Sabtu, 10 Maret 2018
Rundown : Agenda Kader Pagi – Sarapan Pagi – Materi 4 – Materi 5 – Materi 6 – Materi 7 – Materi 8
Pemandu Games Pagi Ini : Devisa Gita Ambela
 Okeh hari ini full padet materi, kayak biasa, kayak kemaren kemaren, dan sesungguhnya lelah kami tak ada apa apanya dibanding semangat 45 kami dalam memahami seluk beluk kepalestinaan dari materi-materi yang disampaikan.
Dan inilah judul judul materi yang dibawakan :
-Al-Quds Ibukota Umat Islam (Oleh: Syeikh Abdurrahman Hasan Jaber)

taken by Ajeng Dini Utami
-Panggilan Para Pemuda Menuju Kejayaan Islam (Oleh: K. H. Wildan, Lc., MA.)
-Problematika Umat (Oleh: Syeikh Mahmud Salim)
-Zionisme (Oleh: Ust. Suryadi Saputra S. Pdi.)
Bakalan panjang kalau gue jelasin atau gue perinci satu persatu materinya. Akan lebih mudah jika lu ingin, lu bisa baca sendiri. Email gue aja ke ajengdiniutami@gmail.com

Minggu, 11 Maret 2018
Rundown : Agenda Kader Pagi – Sarapan bubur – Outbond (Longmarch Mukhoyyam) – Penutupan – Menuju Lodge Maribaya – Grabcar Menuju Kampus TEDC – Bermalam di Rumah Qaqa – Jajan Seblak
Sarapan bubur 5 menit, haha
 
Tebak gue yang mana
tebak juga, gue yang mana
Pada pagi harinya nyaburyam bareng didepan lapangan panahan NFBS. Sarapannya diberi challenge. Dalam waktu 5 menit harus udah abis bubur ayamnya, yang belum abis, dipunishment dicoret mukanya pake lipstick hhe. Acara Mukhayyam Tarbawi ini ditutup dengan outbound yaitu longmarch membentuk satu barisan panjang mendekati bukit lembang kira kira 15 km sejak pukul 08:00 hingga pukul 11:30. Banyak peserta yang tidak sampai titik final karena tidak kuat berjalan, akan tetapi banyak juga yang sampai titik final. Filosofi dari perjalanan berkilo meter sangat berkaitan erat dengan dakwah. Dimana ketika di keramaian, objek dakwah kita majemuk, dan ketika mendaki, jalan dakwah ini tak selamanya mulus. Oleh karena itu dakwah ini sulit jikalau sendiri, kita harus membentuk jamaah. Memang perjalanan dakwah melelahkan, oleh karena itu jika kita lelah, maka beristirahatlah sejenak, charger semangat dan charger iman, agar dalam melanjutkan perjalanan kembali bisa semangat bahkan bisa menyemangati teman-teman yang lainnya.

Halo aku foto lho sama Ibuknya Kirana :')


 Kelar penutupan, foto-foto, peserta pulang ke kediaman masing masing. Kecuali kami! Iya, kami, yang dari Lampung. Kami sudah berenacana untuk ke Lodge Maribaya dulu, karena letaknya tidak jauh dari sini. Alhasil kesampaianlah ke Lodge, tapi yang ikhwan-ikhwan ga pada mau masuk, haha mungkin fikir mereka ngapain masuk, Lodge kan tempat buat selfie selfie aja, ga ada tantangannya. HTM nya 35ribu. Ya akhirnya kesampean lah ya. Walaupun enggak lama juga disana, karena kendala hujan.. Dan inilah sedikit hasil-hasil fotonya.. :D

di Lodge Maribaya


Kelar dari Lodge Maribaya, dengan sedikit drama dan pance karena gak ada grab car, kami kebetulan menunggu grab car bersama anak anak LDK UKMI Politeknik TEDC Bandung. Oh ya, yang cowoknya minep dikosan mang Ujang, gak jauh dari kampus Politeknik TEDC. Kalo yang ceweknya (Aku dan Devisa) minep tempat qaqa (akhwat UKMI TEDC) Sejam Dua Jam Nunggu, 2 Mobil Grabcar datang.. Kami langsung menuju k kampus Politeknik TEDC. Solat magrib udah, langsung deh tempat qaqa… Malemnya kelaperan, kami jajan seblak.


Senin, 12 Maret 2018
Rundown : Menuju Alun Alun Bandung – ISHOMA – Foto foto di Terowongan Puitis dan Tugu Asia Afrika – Beli Snack – Balai Kota – Perjalanan Pulang
Karena kelelahan menulis, aku tunjukin aja deh ya foto fotonya :D
ini...............................................................



Posting Komentar

0 Komentar