Titip Cerita di Lembang, Bandung (Liburan Pimpinan Cewek BEM U KBM Unila 2017) Part I


 
Taken by Melita Sari


“Kukira saat kamu datang, senja yang ada berubah menjadi malam, nyatanya senja menjadi terang secerah mentari pagi.” Wahyudi quote (lupa redaksional aslinya gimana, intinya kayak gitu wkwkw)
Statement yang dikemukakan oleh Wahyudi saat rapat terakhir kami di Ruang Advokasi BEM U KBM Unila, begitu terngiang di benak kami. Kesan itu yang dilontarkan oleh seorang Wahyudi (Menteri Dalam Negeri BEM U KBM Unila 2017) kepada Endah KSD (Bendahara Kabinet BEM U KBM Unila 2017). Jadi, Endahksd ini tidak menjalankan amanah dari awal kepengurusan karena belum demisioner dari BEM Fakultasnya, nah karena hal ini, ia digantikan oleh Ana Wahyu Nurrohmah lebih dahulu. Setelah kami dengan nyaman dibendaharai oleh Ana Wahyu Nurrohmah, orang baru tiba-tiba datang, tapi nyatanya tak membuat adaptasi menjadi lebih sulit, karena Endah pun orangnya asik dan cepat dapat beradaptasi.
Sesudah resmi kami demisioner kemarin tanggal 15 Januari 2018, kami bersepakat untuk liburan melepas penat. Dan liburan ini gak tiba tiba ujug ujug liburan lho, tapi memang sudah direncanakan sebelumnya dan termaktub dalam progja benkab >> sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Jadi empat bulan sebelumnya kami nabung ke Benkab. Nominal tabungannya pun beragam, tapi minimal 10ribu perminggu. Alhasil, empat bulan udah berlalu yeaay, dan kami ber 22 memutuskan untuk liburan masing-masing, gak bareng, 11 pria dan 11 wanita liburan masing-masing. Yang pria pusat liburannya ke Grand Canyon. Kalau yang wanitaa, hmmmm banyak deh :D

Rabu, 17 Januari 2018
Rute : Keberangkatan
Dengan persiapan yang buru-buru (H-5 Jam sebelum berangkat >> Kebiasaan, gue mah emang gini :D) meeting point kami berangkat adalah di stasiun Rajabasa. Tepat pada hari Rabu, (17 Januari 2017), pukul 20:20 kami berangkat. Tujuan kami adalah Bandung-Jakarta. Ngeteng kami, gak pake travel.

Kamis, 18 Januari 2018
Rute : Sampai di Pelabuhan Merak – Bus Menuju Bandung – Alun-alun Kota Bandung
Kejadian ngeselin adalah ketika sudah sampai pelabuhan merak dan mencari bus yang akan tiba di Bandung, baru kami sadari saat sudah duduk di bus, ternyata bukan itu bus yang kami cari! Estimasi waktu yang kami fikirkan dari pelabuhan merak, hanya 3 jam sampai Bandung. Tapi nyatanya! Dari jam 04:00 subuh sampai jam 15:00 belum tiba juga di Bandung huhuuu. Beeh! Busnya muter muter dulu cuyy ke Bogor, mana macet. Dompet kami kering tiap waktu pengamen dan penjaja makanan menghampiri. Sholatpun kami lakukan di atas bus dengan tayamum. Subuh, Zuhur, dan Ashar kami lewati diatas bus. Udah ga kebayang lagi seberapa betenya kami di Bus. jam 16:00 barulah tiba di Bandung.  Lalu kami mencari Bus yang menuju ke alun alun kota Bandung (Masjid Raya Bandung Jawa Barat). Sesampai di Masjid Raya Bandung, kami beberes dan berbersih di masjid tsb. Magriban dan isyaan di masjid itu. Setelah itu, makan malam di angkringan bandung (Nasgor, Mie Kocok). Teruss cus deh abis makan kita nyari penginapan. Menurut petunjuk dari babang yang dagang diangkringan, ada penginapan diujung jalan sana, sekitar 1,5 km dari sini. Yasudah, jalanlah kami kesana. Disekeliling perjalanan ternyata dikanan kiri ramai panti pijat tempat hiburan (karaoke), hmmmz. Skip ya bagian ini, ghibah nanti jadinya gue wkwkwk. Intinya ketemulah penginapan, awalnya mau nyewa 2 kamar karena jumlah kami 11 orang wanita. Tapi karena 2 kamar ini jadinya mahal banget, melalui diskusi panjang dengan babang resepsionis di lobby hotelnya, sampe sampe kami mikir mau minep di masjid aja ini tapi mengingat di masjid itu colokan terminalnya gak nyala ya jadi kami mikir ulang deh. Akhirnya melalui diskusi panjang dengan babang resepsionis, jadilah kami nyewa 1 kamar, check in jam 21:00, check outnya jam 8 pagi.

Kami bersebelas. Dari kiri kekanan : Setiyaningsih, Desti Silviana, Ajeng Dini Utami, Meriyantika Eka F, Endah Ksd, Melita Sari, Qonita Al Afwa, Tri Handayani, Putri Oktavia A, Rofi Fauzia Jihadi, dan Diana Novitasari


Jum’at, 19 Januari 2018
Rute : Penginapan – Masjid Raya Bandung – Tugu Asia Afrika – Terowongan Puitis – Farmhouse – Balitsa (Balai Penelitian Tanaman Sayuran)
Mentari pagi bersinar cerah, embun fajar menelisik dari celah dedaunan, ruas jalan tampak kokoh menyambut kehadiran 11 dara Indul dari Lampung hehehhehe, dan kami siap lanjutkan petualangan. Kesepakatan tadi malam, kami hanya menginap, urusan beberes dan dandan, kami lakukan di bilik kecil wanita di Masjid Raya Bandung. Setelah selesai dengan beberes dan dandan kami bersiap untuk cari makan, namun nyatanya bukan makan yang dicari, tapi mengabadikan kenangan (berfoto ria) kami ke Masjid Raya Bandung (lagi) karena kemarin belum sempat foto di alun alun nya, di rumputnya yang basah karena tiada hari tanpa tetesan air mata langit.
Lanjut pukul 10:00 kami jalan-jalan ke tugu Asia Afrika dan terowongan Bandung yang ada bacaan quote pidi baiq itu, puas foto foto kami mesen gocar menuju farmhouse. Mesen 2 grab, karena kami ber 11 coy. Pukul 10:35 kami sampai Farmhouse. Masuk farmhouse bayar 25.000 udah dapet voucher yang bisa ditukerin sama farmhouse susu lembang atau makan di restoran dengan minimal belanja 100.000. Wisata farmhouse cocok untuk family picnic, selain suasana yang “Eropa” banget, di Farmhouse ini menyediakan banyak tempat selfie. Next time lah ya, gue kesini lagi, foto foto sampe puas dengan pose fotogenic pake kamera dslr professional ditemani dengan seorang special. InshaAllah 2 tahun lagi kemari lagi! :D Aamiin. Yang baca kisah gue doakan yak :D.
Ada spot hutan pinus, air terjun, café, resto, bar, love lock, sumur harapan, muncak, kebun bunga ala Eropa, spot domba-domba dimana mereka bisa kita kasih makan dengan wortel yang sudah kita beli. Nerima penyewaan baju baju ala Belanda juga, yang roknya dikasih daleman kayak kawat bentuk bullet itu yang tujuannya biar rok makin melebar. Gak hanya itu, ada spot juga foto sama hantu-hantu luar negeri, kayak penyihir, drakula. Trus ada juga spot foto kayak di The Hobbit, nama spot fotonya Hobbiton. Masa si Endah pertama kali liat bacaanya kayak baca Robitoh wkwkwk, dasaaar Bukkkk islami amat yak. Masuk ke hobbiton bayar lagi 20 ribu, nyewa pakaiannya 75ribu, ada tukang fotonya juga noh, Gatau eh jadinya berapa kalo sama tukang foto, gak nanya mendalam sih dan lagi lagi gue talk to my self, “Next time Din, next time… With DSLR professional and your someone special…
Itulah ya intinya di farmhouse banyak banget spot fotonya sampe gue belum kesisir semua itu spot. Sampe pukul 12:00 kami disana dengan dilanjut makan siang (dirangkap makan pagi tadi). Kalo gue kagak yeee. Gue pagi udah nyemil meski cuma sehelai roti. Nah mendekati zuhur, kawan kami, si Diana Novitasari memang sudah berencana bertemu dengan temannya yang bakal bantu kami urus penginapan di kosannya. Temannya si Diana ini, namanya Lisa Amelia, dia jurusan Agroteknologi Untirta. Kami dan Lisa menuju kosannya didaerah Cibogo Setelah sampai dikosannya Alhamdulillah 2 kamar kosong, 1 kamar agak lebar, 1 kamar agak sempit. Yang lebar untuk 6 orang, yang sempit untuk 5 orang. Tapi malah kami sering pada kumpul dikamar yang sempit, alibinya karena dingin, makin banyak orang yang numpuk jadinya anget, wkwkwk, ada ada aja. Selesai menaruh barang bawaan di kamar masing-masing, kami langsung istirahat, beberes, dan menyesuaikan dengan kondisi baru. Desti lhoo, baru nyampe udah punya kefikiran buat nyuci baju, langsung beli attack, nyuci baju, dan jemur di lantai 2, hadeeeuuuh terniat bangeetz yaa :D
Pukul 17:00 setelah boci dan solat ashar, kami menuju Balitsa (Balai Penelitian Tanaman Sayuran), naik angkot kesananya, ternyata gak jauh jauh amat, lurusan dari kosan Lisa. Kami bukan mau PKL (Praktek Kerja Lapangan), PU (Praktek Umum), ataupun magang lho di Balitsa hehee. Diajak Diana dan Lisa selaku mahasiswi yang pernah PU disini setahun yang lalu. Dari luar si biasa aja penampakannya. Tapi pas masuk kedalem ce… Adem banget… Untung kami bawa jaket (yang sudah seperti dresscode kami bersebelas). Foto disana bagaikan diluar negeri. Pohonnya itu loh, nih deh liat sendiri fotonya. Hmm. Kalau saja pakai DSLR yak, atau fujifilmlah, keren ini pasti. Dan pada saat seperti ini, fikiran gue lagi lagi bersuara, “Next time Din with your someone special… I’ll be right back here!”

Posting Komentar

0 Komentar