Cantik itu Belenggu

  
Seringkali kudapati betapa mudahnya orang dengan tingkat ke-rupawan-an tinggi mendapat perhatian ditengah banyak orang, terutama wanita cantik. Cantik disini bukan berarti bermake-up tebal, memakai baju mewah, tas mahal, jam tangan branded, dan segala aksesoris kelas atas lainnya. Cantik yang kumaksud disini adalah secara fisikal. Cantiknya wajah; proporsionalitas antara warna kulit, bentuk hidung, mata, telinga, dan segala yang terlihat dan dipandang. 
 

Alangkah Mubazir Hanya Kecantikan Saja yang Jadi Nilai Lebih

Beberapa kawan saya yang wanita yang memang sudah dari sononya dianugerahi tingkat cantik diatas rata-rata (bahan bakunya cantik), mendapatkan tawaran taaruf, mendapatkan respon like, komentar, di media sosial bukanlah hal sulit bagi mereka. Tapi saya punya pikiran sejak lama, kalau hanya itu kelebihan yang dimiliki seorang wanita, alangkah mubazirnya, ia tidak memanfaatkan potensi lain diluar kecantikan itu sendiri. Saya berpikir betapa menyedihkannya bila seorang wanita hanya dikenal karena cantiknya, bukan karena kelebihan lain yang ia punya. Personal brandingnya tidak kuat menggambarkan karakter ciri khas dari dirinya, hanya ‘cantik’ saja.

Seperti permisalan berikut ini:

“Eh masih inget si A?”

“Oh, yang cantik itu ya... Kenapa?”

Bandingkan dengan permisalan lainnya:

“Kemaren gw baru ketemu si B, gila nambah sukses aja dia!”

“Oh, si B yang dulu aktif di OSIS itu ya, sempet jadi kandidat terkuat ketua OSIS, padahal cewek loh dia!”

Gimana menurutmu? Lebih kuat yang mana personal brandingnya? Apalagi kalau permisalan kedua ditambah dengan percakapan seperti ini:

“Kemaren gw baru ketemu si B, gila nambah sukses aja dia!”

“Oh, si B yang dulu aktif di OSIS itu ya, sempet jadi kandidat terkuat ketua OSIS, padahal cewek loh dia!”

“Iya, yang itu, selain itu dia sekarang nambah cantik loh”

 

Pilihan Ada Ditangan Kita

Walau memang di setiap wilayah/negara, selalu ada standar dalam kecantikan, pada dasarnya semua wanita itu cantik dengan segala macam jenis warna kulit, bentuk hidung, bentuk dagu, bentuk wajah, dll. Cantik ndak harus putih, tapi minimal wajahnya bersih, atau ada usaha untuk menjaga bersihnya wajah sesuai dengan tipe kulit. Cantik itu amanah, ia seperti pisau bermata dua, yang ketika kita tak bisa menggunakannya dengan baik, ia akan berbalik arah menusuk kita dan menjadi senjata yang memakan tuannya sendiri. Begitupun kelebihan kelebihan lainnya diluar fisik. Dan, cantik itu belenggu. Kalau kamu tak bisa menjadi tuan atas kecantikan kamu sendiri, kamu akan terlena dan tenggelam (IYKWIM)


pict by unsplash.com

Kamu cantik, atau malah merasa B aja? Semua punya tantangan dan konsekuensinya masing-masing. Tetap syukuri dengan yang ada di dirimu, perbaiki penampilan sewajarnya dengan tetap tidak melanggar koridor koridor merubah ciptaan Tuhan. Ingin merutuki kekurangan, atau memaksimalkan kelebihan dalam jalan yang benar? Kita dipersilahkan memilih, pilihan ada ditangan kita. Yang paling terpenting, cintai dirimu sendiri, maka hatimu akan memancarkan kecantikanmu dengan sendirinya. Seperti bunga di taman yang memiliki banyak jenis, bunga mawar memang menjadi primadona, tapi bunga lainnya memiliki pesona dan ciri khasnya masing-masing, dan tidak semua orang menyukai bunga mawar. Tetap jadi dirimu sendiri dan jadilah perempuan berdaya!

Posting Komentar

0 Komentar