Bismillahirrahmanirrahim.
Hai. Lama tidak
berjumpa, lama juga tidak menyapa. Seperti biasa, apakabar? Kuharap kita selalu
dalam kondisi baik, baik secara fisik, mental, maupun finansial. Haha. Dan
terus berusaha menjadi lebih baik, seperti bibit pohon beringin yang selalu
bertumbuh, yang kelak akan meneduhkan orang disekitarnya. Sudah sekian lama
saya tidak update di blog ini ya,
saya khawatir sudah ada ternak laba laba disini hehe. Maafken setahun
belakangan di tahun 2019 saya benar benar fokus untuk menuntaskan kewajiban
saya yang belum terselesaikan (actually
saya malas menyebutkan ini apa, jadi ya inilah yang bisa tersebutkan)
Saking fokusnya,
saya ndak ada waktu lagi untuk sekedar menulis, menuangkan unek-unek saya, yang
sedari lama saya menyebutnya: #WritingAsSelfHealing. Ternyata ini keresahan
saya yang baru saya sadari akhir akhir ini. Tepat di akhir tahun 2019, ketika
satu beban bisa saya lepas, saya hanya membuat 2 resolusi untuk di tahun 2020;
1) Tidak tidur lagi setelah subuh, meskipun atau tetap harus stay in/melek jam
07:00 lagi 2) Membuat status dan membalas chat dalam bahasa
Inggris khusus di aplikasi perpesanan WhatsApp. Learn from
the past, I will not make a many resolution for one years. I just wanna make a
one or two resolution that make a big impact for my whole life. Karena saya
di tahun 2019 itu sudah tidak rutin menulis dan resolusi saya secara tersurat
enggak ada unsur menulis menulisnya, saya jalani hidup tanpa rutinitas menulis
yang saya lakukan hampir setiap harinya di tahun 2018. Awal awal tahun semua
baik-baik saja, dan saya merasa tidak ada yang masalah. Tapi hari ke hari,
minggu ke minggu, peralihan dari bulan Januari ke Februari, lama lama saya
ngerasa, “Kok ada yang kosong ya? Tapi apa?”
![]() |
Para pemateri, panitia, dan punggawa FLP Lampung |
Baru setelah
menghadiri undangan Milad FLP ke- 23 hari Minggu, tanggal 23 Februari 2020 di
Balai Keratun dan berdiskusi bersama kawan bertumbuh saya, Widya Al Falah,
barulah malamnya saya sadari bahwa saya tidak melakukan satu bidang yang saya
suka: Yaitu menulis. Bidang lain terpenuhi, tapi tidak dengan kolom “Bidang
yang Anda Suka”, alhasil saya berada di kelopak ikigai belah kanan >>
nyaman, tapi merasa kosong. Hmmmm
Btw Widya Al Falah
adalah adalah founder Writing Forum Indonesia dan mengajak saya untuk bertumbuh
juga di dalamnya, yang sebelum diresmikan menjadi komunitas, kami berdua dan
beberapa kawan lainnya hanya terpikirkan sebuah kumpulan anak muda yang membuat
content-content video saja haha. Okeh kembali ke laptop… Mengenai Milad FLP
ke-23 yang dibungkus dalam seminar nasional dengan tajuk “Literasi Hijau:
Menanam Aksara, Merawat Bumi” di Balai Keratun pada bertepatan pada tanggal 23
Februari 2020, menghadirkan 3 pembicara, yakni:
1. Dra.
Yanti Riswara, M. Hum (Kepala Kantor Bahasa Provinsi Lampung)
2. Dr.
M. Irfan Hidayatullah, S.S., M. Hum (Ketua Dewan Pertimbangan FLP 2017-2021,
Dosen Sastra UNPAD)
3. Irfan
Tri Musri (Direktur WALHI Lampung)
![]() |
Widya Ayu a.k.a Widya Al Falah dan Ajeng Dini Utami a.k.a Adinut |
Acara ini zero waste sesuai dengan tajuk yang
digaungkan. Peserta diminta membawa tumbler dan wadah makan sendiri. Panitia
menyiapkan air mineral galon dan kudapan snack. Dari pemaparan yang disampaikan
oleh ketiga pemateri, dapat diambil benang merah bahwa sebuah bencana adalah
isyarat dari alam. Sebagai seorang literacy
enthusiast, penting bagi kita untuk terus menggaungkan reduce, recycle, and reuse
dalam meminimalisir dan membantu bumi agar tidak semakin kelelahan akibat
intensitas sampah plastik yang bagai bola salju saja; setiap harinya tidak
berkurang. Kesadaran itu harus dimulai dari diri sendiri, lalu menginisiasi
yang lainnya.
(Written by Ajeng
Dini Utami)
0 Komentar