Gerakan Seribu Pohon, Langkah Bersama Lestarikan Lingkungan Hidup #LampungSayangBumi #Day2

Suasana saat pembukaan agenda kedua Gerakan Seribu Pohon

Hari kedua (Minggu, 22 September 2019), agenda gerakan seribu pohon diadakan di Pasar Seribu Batoe Kemiling (Depan Penangkaran Rusa Tahura Wan Abdurrahman) diawali dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Sasa Chalim (perwakilan dari Wakil Gubernur Lampung/Bu Nunik), dilanjut dengan penanaman pohon oleh perwakilan komunitas. Lalu agenda dilanjut dengan perkenalan komunitas dan acara santai-santai (antar komunitas saling berkunjung ke booth komunitas lainnya). Seru sih. Fun. Agenda silaturahmi komunitas-komunitas yang bergerak dibidang sosial, pendidikan, dan lingkungan.

Perspektif lain

Panggung utama

Proses penanaman pohon oleh perwakilan komunitas

Beberapa komunitas-komunitas dan ada NGO juga diantaranya : Sahabat Laut, Wiber Lampung, Dompet Dhuafa, Ruang Sosial, Green Generation, Gajahlah Kebersihan, Semangat Hijau, Janis, Arsa Community, Lampung Sweeping Community, JJE Lampung, timbalbalik.id, turun tangan Lampung, dan lain sebagainya yang saya tidak terlalu memperhatikan dengan seksama. Disini komunitas saling kenal mengenal, dan diakhir acara diadakan kalender komunitas (mendata agenda-agenda komunitas terdekat) untuk ditinjau apabila akan bisa diadakan kolaborasi.

Kopyorisasi di gerakan seribu pohon. Inframe dari kiri ke kanan : Emak (Okta/saya lupa nama panjangnya), Nurhasanah Sasmalia, dan Ajeng Dini Utami


Pesan untuk bumi :)

Yang paling aku suka di agenda ini tuh di booth gerakan seribu pohonnya kita bisa tengok perkakas-perkakas reusable semisal : stainless straw (sedotan stainless), kantong plastik yang terbuat dari singkong (iya.. asli.. dr singkong! Nyium bau kreseknya jadi pengen makan singkong wkwk), ada juga bamboo straw, sendok dan garpu kayu, dsb. Dan yang engga kalah menarik kita bisa melukis totebag dan totebag yang sudah kita luki bisa kita bawa pulang, sekalian bisa donasi juga! Ini nih hasil lukisanku...