![]() | |||
Foto Bersama Saudari Panitia dari FSLDK Baraya. Dari kiri ke kanan : Ajeng Dini Utami, Devisa Gita Ambela, Teh Cici, dan Teteh Lupa namanya, Teteh Lupa namanya, Teh Qonita |
Sebelum semakin
lama semakin lama gue makin malas untuk mengetik hari-hari yang telah berlalu,
harus gue paksakan diri menulis pengalaman ini, karena kalau tidak, rasa bahagia
ini hanya gue yang rasa, laaah mubazirrr kan, punya kebahagiaan gak dibagi-bagi
hehe.
Okedeeeh.
Marilah kita buka postingan ini dengan melafadzkan basmalah, bismillahirrohmannirrohim.
Gue lebih memaparkan sedikit rundown agendanya dan lebih banyak pemaparan
pengalaman, dan kesan gue yak selama mengikuti ini acara. Untuk resume
materinya yang mau minta, mention aja gue di kolom komentar dibawah.
Okeh,
lanjiuttttt!
Agenda mukhayyam
tarbawi ini adalah agenda tahunan yang diadakan oleh LDK Baitul Maqdis STIS Nurul
Fikri Lembang bekerjasama dengan Pesona Al Quds, FSLDK Baraya (Bandung Raya),
dimana ditahun 2018 ini adalah pelaksanaannya yang ke 4, jatuh pada tanggal 09
– 11 Maret 2018. Mukhayyam adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan dari
tarbiyah. Dimana tarbiyah itu sendiri terdiri dari liqo (halaqah rutin pekanan,
tasqif, dan mukhayyam). Bila dalam liqo kita saling mengingatkan satu sama
lain, di tasqif kita mengkaji suatu ilmu dari para asatidz yang pakar
dibidangnta, maka mukhayyam adalah implementasi dari ilmu yang sudah
didapatkan. Mukhayyam kalau dibahasakan ke bahasa Indonesia, kurang lebih
artinya sama seperti outbound, bedanya ini outbound dengan longmarch (bukan
hanya diam di tempat) dan mengambil hikmah dari perjalanan itu.
Agenda mukhayyam
tarbawi pada kesempatan kali ini tidak seperti tahun sebelumnya yang mana
peserta hanya berasal dari LDK LDK di Kabupaten Bandung Barat, tahun ini
peserta berasal dari seluruh penjuru dunia (wkwkwk lebai!) gak ding, penjuru
Indonesia maksud gue.. Tapi ya rata rata dari LDK LDK di pulau Jawa sih, sebut
saja LDK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, LDK
LDK di Tangerang, Semarang. Dan lu tau LDK mana yang paling jauh jaraknya? LDK
gue! LDK Birohmah Universitas Lampung.
![]() |
Foto saat keberangkatan menuju Bandung. Di Pool Damri |
Dari Lampung mengirim
6 delegasi dan semuanya berasal dari LDK Birohmah Unila dimana 6 delegasi ini
merupakan pucuk pimpinan FSLDK Lampung periode 2017-2019. Diantaranya : Dona
Roza (Kepala Komisi B FSLDK Lampung), Rizki Rian Toni (Sekjend Puskomda FSLDK
Lampung), Ikhwan Al Rasyid (Kepala Biro Khusus Jaringan dan Kemitraan FSLDK
Lampung), Wahyu Kurniawan (Ketua Puskomda FSLDK Lampung), Devisa Gita Ambela
(Sekretaris Komisi B FSLDK Lampung), dan Ajeng Dini Utami (Sekretaris Komisi D
FSLDK Lampung). Jarak yang jauh tak mengendurkan semangat kami untuk datang ke
Lembang Bandung. Terbukti, muli mekhanai dari Lampung ini peserta mukhayyam
yang datang paling awal dan pulang paling akhir! Wkwk. Penasaran kisahnya?
Simak penuturannya dibawah ini…
Rabu, 07 Maret
2018
Rundown : Keberangkatan
Bismillah acara
masih 2 hari lagi, namun kami mengawali untuk berangkat. “Biar bisa istirahat
dan jalan-jalan sehari” Kata ketum, wkwk. Kami memakai jasa transportasi damri
eksekutif, berangkat pukul 20:30 dari Pool Damri Bandar Lampung.
Kamis, 08 Maret
2018
Rundown : Kapal
Ferry – Pelabuhan Merak – Perjalanan Menuju Bandung
Kamis pagi pukul
00:01 kami masih berada di kapal ferry, menikmati suasana dan menikmati cemilan
yang sudah kami persiapkan sebelum keberangkatan. Hohoo. Suasana kapalnya euyy,
kayak lagi hajatan, berisik banget dengan lagu lagu dangdutnya hoho.
Alhamdulillah paginya jam 03:30 kami sudah sampai di Pelabuhan Merak dan
melanjutkan perjalanan menuju Bandung melalui Jalan Pantura. Sampai di Pool
Damri Kebon Kawung Bandung Pukul 07:30. Kami langsung cuci muka gosok gigi di
rest area nya. Lanjut mesen grabcar menuju Lokasi Mukhayyam, di Nurul Fikri
Boarding School (NFBS) Lembang. Ternyata menghabiskan waktu 1 jam cuy, karena
pool damri Kebon Kawungnya kan di Bandung Kota, kalau NFBS nya di Kabupaten
Bandung Barat, ibaratnya dari Bandar Lampung ke Lampung Selatan gituh.
Okeee setelah
sampai NFBS pukul 08:30, panitia ikhwan menyambut kami, lalu yang akhwat
diantarkan ke suatu tempat untuk istirahat sejenak. Kau tau diantarkan kemana?
Ke masjid! Kami kira ke penginapan :D maklum pada saat itu belum ada panitia
yang akhwat, dan baru kami tahu belakangan kalau acara ini benar-benar pure
panitianya ikhwan semua dari LDK Baitul Maqdis STIS NF, kaga ade akhwatnnye.
Jadi yang ngordinir peserta akhwat dari pengurus FSLDK Baraya, tapi pun belum
pada dateng jua hari ini. Akhirnya karena perut belum diisi, kami pun sarapan
di warung makan depan NFBS.
Setelah itu
agenda kami….. Tegambuyyyy ehhehe :D gak ding. Beberes diri masing-masing. Lalu
abis zuhur yang ikhwan ngajak makan siang dluar, kami yang akhwat bilang, “duluan
aja entar nyusul”, gak disangka, kami diberi 6 nasi kotak (untuk 6 delegasi
dari Lampung) sama panitia ikhwan disana padahal kan jadwal acaranya baru mulai
besok hehe. Kami datang terlalu awal. Akhirnya kami yang akhwat makan siang
dengan nasi kotak itu. Sementara yang ikhwan makan diluar, mereka mengirimkan
foto makanan yang sedang mereka santap. Ini fotonya wkwkw.
![]() |
Foto bakso beranak sebelum berojol. Taken by Rizki Rian Toni |
![]() |
Foto bakso beranak setelah berojol. Taken by Ikhwan Al Rasyid |
Sorenya, atas
navigasi dan arahan jalan dari Ikhwan Al Rasyid, gue dan Devisa mencari seblak
Bandung. Kalo ke Bandung belum lengkap rasanya kalo belum nyicip kuliner satu
ini euyy. Alhasil ketemulah warungnya, namun sayang cekere wes entek jan :( Alhasil gue beli yang lain, karena salah satu yang
makanan yang gue incer di seblak itu ya cekernya. Gue jadinya beli pisang
nugget, devisa yang jadi beli seblak. Sebelum dikonsumsi, kami foto makanannya,
lalu kami kirim ke grup yang berisi kami kami wae (6 delegasi Lampung mukhayyam
ke Bandung). Keasinan boy seblaknya, entahlah mbak itu ngasih berapa bungkus royco. Si Wahyu Kurniawan nitip 2
bungkus seblak masing masing 5K, hmm luar biasaa bapak satu ini, belum kenyang
kenyang hmm. Terus selain itu sewaktu perjalanan pulang, si Al nitip kaos kaki,
hipotermia dia katanya wkwk. Perjalanan pulang, ujan (lagi), untung Devisa bawa
paying jadi kami terlindungi. Kami mampir sebentar di warung daaaaaaaaaaaaaaaan
tidak menemukan kaos kaki selain kaos kaki berwarna pink! Hahaha akhirnya kami
belikan saja untuk Al, kaos kaki dengan warna cute, pink. (Gue yakin kalian
berlima pasti ngekek guling-guling kalo inget kisah kita yang ini).
Oke lanjut ya.
After magrib, akhirnya yang akhwat dapet peminapan di sebuah ruangan dalam
asrama. Dalam ruangan itu sudah diisikan 2 kasur. Hmmm Alhamdulillah. Kami (gue
dan Devisa) makan malam dengan bekal cemilan yang masi tersisa. Gak disangka,
pada pukul 23:00 malam, ada peserta lagi yang datang. Dari LDK IKMI TEDC
Bandung. Nama kampus mereka Politeknik TEDC Bandung. Namanya Lupita Kohunnusa (Cah
Ambon) dan Nurcahyanti PH (Qaqa). Mereka berdua inilah yang bakalan banyak
mewarnai kisah kami di Bandung bulan Maret ini.
Kisah di hari
selanjutnya bersambung >> kesini
0 Komentar