Hidup kita terdiri dari ribuan episode yang kita sendiri tak tahu di episode berapakah akan tamat , akan kiamat, akan habis alamat. Akui saja bahwa kamu sendiri tak tahu kemana arah jalan cerita hidupmu, skenario dan takdir apa yang akan menghampiri. Ya kan?
Tak usahlah menjadi seseorang yang ngoyo untuk terlalu
jahat, gakan bisa kamu. Kamu masih punya hati nurani coy, hati yang bisa
membedakan mana yang baik dan buruk. Nurani yang selalu suci dan murni dari
nafsu sesaat. Gue yakin dah di dunia ini mana ada sih yang cita-citanya pengen
jadi orang jahat.
"Jadi pilot, Bu Guru!!!"
"Saya pengen jadi polisi"
"Jadi dokter dong aku, Bu"
Jawaban jujur dari jiwa polos anak-anak tanpa intervensi
dunia saat ditanya, "Mau jadi apa nak kalau kamu sudah besar?"
********
Pun kamu sampai kapanpun takkan pernah bisa menjadi 100%
baik. Berhentilah menjadi orang lain. Berhentilah iri pada orang yang lebih
baik darimu. Kamu tak perlu menjadi lebih baik dari yang lain. Yang perlu kamu
lakukan adalah, menjadi lebih baik dari dirimu sebelumnya. Sadar ukhti, akhi,
gak usah ngoyo menjadi seseorang yang sempurna untuk mendapatkan yang sempurna.
Karena hanya satu dzat yang menyandang "kesempurnaan" itu.
Kamu boleh perfeksionis, pengen segala sesuatunya berjalan
sempurna seperti yang kamu inginkan, namun tetap imbangi dengan kesiapan hati
untuk menerima segala hal yang tidak diinginkan. Karena apa? Balik lagi ke
redaksi awal, hanya satu dzat yang menyandang predikat sempurna itu, yakni
Allah. Manusia bermacam-macam kepribadian dan karakternya. Beda kepala, beda
pemikiran juga. Kamu gak bisa memaksa seseorang untuk menerima apa yang kamu
lontarkan. Sikapi keberagaman dengan bijak. Baca artikelnya di
bit.ly/MenyikapiKeberagaman.
Ini yang namanya manusia adalah makhluk yang unik.
Setiap orang gak ada yang sama percis "ingredientsnya" , bahkan bayi
kembar identik sekalipun.
********
Adakah semua orang didunia ini melakukan sesuatu atas
dasar kehendaknya sendiri? Atau karena terikat oleh aturan-aturan?
0 Komentar