MahaKarya Tuhan
menciptakan manusia. Paket komplit. Mencipta kelebihan bersama kekurangannya. Tujuh
milliar orang didunia, dengan latarbelakang, suku, agama, ras, dan adat yang
berbeda-beda. Tak hanya itu, tujuan masing-masing manusia di dunia inipun
berbeda-beda. Tuhan memang luarbiasa. Ah, bahkan kata luarbiasa saja tak dapat
mewakili ke-Maha-an-Nya. Dia Maha Segala-gala-Nya. Dia pencipta seluruh jagat
raya. Bumi yang berputar pada porosnya, adanya siang dan malam, keajaiban-keajaiban
di dunia pun tak terlepas dari Tangan Tuhan. Dia adalah suatu Dzat yang tak
dapat kita indera, bukan karena Ia tak ada, tapi memang akal kita terbatas
untuk memikirkan bagaimana wujud Tuhan.
Allah Maha Pengasih, Allah Maha Penyayang. Tak mungkin Tuhan mencipta manusia tanpa ada jobdesc. Sia-sia dong hidup kita didunia ini kalau hanya hidup sekedar hidup. Lahir, sekolah, menikah, kerja, punya anak, punya cucu, pensiun, lalu mati. Apakah hidup manusia hanya sebegitu adanya? Tentu tidak. Karena Allah sayang padaku, sayang padamu, sayang pada kita, tentu ada aturan yang mengikatmu. Ada aturan-aturan Allah untuk membuatmu menjalani hidup sesuai tuntunan-Nya. “Seringkali kamu bermaksud melepaskan diri dari ketentuan (batasan) Allah, padahal batasan itu dimaksudkan untuk menjagamu agar tidak berantakan!.”
Allah adalah
tujuan, Rasulullah itu teladan, Al-Qur’an itu pedoman, Jihad adalah Jalan
Juang. Mati di Jalan Allah adalah Cita-Cita tertinggi. Inget 5 hal ini baik-baik
aja terus diperdalam, adem deh idup lo. I swear. Tapi perjalanan kita ga
seperti jalan tol yang mulus lurus tanpa hambatan. Pasti ada halangan rintangan
hambatan. Ini situasi yang tidak bisa kita kendalikan. Fokuslah pada hal-hal
yang dapat kita kendalikan. Karena hanya hal-hal yang dapat kita kontrol
(kendalikan) yang diminta pertanggungjawabanya kelak di hari penghakiman. Ingat!
Fokus aja pada sesuatu yang bisa kita kontrol yeh. Bingung yah? Gini gini, gue
kasih gambaran. Contoh : lo mengendarai mobil mau menuju kantor, eh
diperjalanan malah macet. Lo gak bakal dimintai pertanggungjawabannya atas
kemacetan itu. Tapi respon lo dari kemacetan itulah yang dimintai
pertanggungjawabannya.
Lo gak bisa
nebak, gak bisa ngontrol, gak bisa menyekenariokan apa yang akan lo alami
dimasa mendatang. Tapi lo bisa mengendalikan respon lo. Nah ini yang dimintai
pertanggungjawabannya. Apapun yang terjadi, masalah apapun dalam hidup lo,
siapin aje hati yang lapang untuk menampung semua masalah-masalah itu. Saat lo
kepikiran sesuatu, butuh pencerahan, petunjuk, Allah ga minta lo buat mikirin
itu terus sampe lo botak kok. Allah cuma minta lo inget Dia, bersabar, dan
sholat. “Jadikan Sabar dan Sholat sebagai penolongmu” pasti sering denger kan
kata-kata ini. Yaps! Coba deh praktekin aja, lo bakal ngerasain apa yang gue
rasain. Masalah segunung, beban sepundak, rasanya fresh dan tenang aja setiap
habis sholat, mengingat-Nya, malahan kadang inspirasi dateng gitu aja setelah
kita bermunajat pada-Nya.
MahaKarya Tuhan
menciptakan manusia. Paket komplit. Mencipta kelebihan bersama kekurangannya. Tujuh
milliar orang didunia, dengan latarbelakang, suku, agama, ras, dan adat yang
berbeda-beda. Tak hanya itu, tujuan masing-masing manusia di dunia inipun
berbeda-beda. Ini sudah sunatullah, kawan. Allah menciptakan manusia dengan
baik dan buruk, rupawan dengan jelek, kaya dan miskin. Agar apa? Agar dunia ini
seimbang!
Bayangkan bila
semua orang di dunia ini adalah orang baik, semua pergi ke masjid, lantas
takkan ada gunanya surah Al Asr ayat 3!
Bayangkan. Bayangkan
semua orang di dunia ini tampan dan cantik semua, lantas tak ada lagi tolak
ukur dalam mengukur kecantikan itu sendiri karena tak ada pembanding.
Bayangkan. Bayangkan
semua orang di dunia ini kaya raya, memiliki harta melimpah, lantas tak ada
satu orangpun yang dapat mengaplikasikan rukun iman yang ketiga!
Jadi,
berusahalah melakukan hal-hal terbaik setiap harinya. Energimu mungkin terkuras,
fikiranmu terkotak-kotak beberapa lintas, bahkan jam tidurmu menjadi terbatas. Tak
apa tak masalah. Kita tak pernah tahu kan jatah hidup kita sampai kapan. Tanggal
kadaluarsa jasad ini sampai kapan. Yang jelas, yang kita mau, yang kita
cita-citakan yakni khusnul khotimah semoga membersamai detik terakhir kita
kelak. Tiap detik, tiap menit selalu mengisi waktu dengan kebermanfaatan. InshaAllah
saya sedang berproses ke arah sana, sama-sama berproses yuk kawan ^^ Surga gak
rame kalo gak ada lo sob, hehe
Tetap kewajiban
kita mengingatkan pada sesama manusia yang lain, dalam kebaikan. Perkara mereka
mau menerima atau tidak, itu hak prerogatif Allah yang memberikan hidayah. Kita
tak berhak menghakimi dan menjudge apalagi sesama muslim, juga memaksa bukanlah
ranah kita lagi. Jadi yuk, tetap tebar dakwah rajut ukhuwah. Damai Indonesiaku!
#DalamItuIndah #SalamDamai
0 Komentar