Kebahagiaan Adalah Milik Kita


Huwaida Izzaty (sebelah kiri) adalah sohib gue sejak SD


Hooooooy, jangan suudzon dulu... pasti lu pade ngiranya gue lesbi? Kagak kagak oooooooooi.. Masih normal dan akan tetap normal kok gue.. Karena belum mengikrarkan janji suci aja ilustrasi yang gue tampilin disini adalah antara cewek dan cewek. Hihihi. Alay!
Okeh sorry sorry, kembali ke diri gue yang waras... *Cling* *Cling*


“Kebahagiaan itu bukan dicari, tapi kita yang menciptakan.” Quotes ini pernah gue denger di film Arti Sahabat. Masih inget kagak lo film ono? Kalo lo lahir di taun 90an pasti tau, film yang dibintangi Steven William dan Yuki Kato ini sempat hebring di masanya, dan konon katanya.... STOP! Cukup! Ini bukan postingan tentang review film, ini postingan tentang hakikat kebahagiaan. *fokus* *fokus*

Ku berlari ke hutan, kemudian merenung. Ku berlari ke sungai, kemudian main air. Ku berlari ke pantai kemudian main air lagi. Selama masa perenenungan, aku mencari kebahagiaan. Tak ku temukan di hutan, sungai, maupun pantai. Mereka hanya bisa membuatku tentram dan tenang, bukan bahagia. Sempat putus asa, aku ke taman. Bunga warna-warni terhampar sepanjang mata memandang. Angin sepoi-sepoi membelai kulit yang akan lekang oleh waktu dan menua. Kursi panjang sebagai penghias taman sekaligus tempat duduk para muda-mudi yang asyik memadu asmara. Mereka beradu tawa, memincingkan mata, bahkan menepuk pundak yang disebelahnya, serta mengucapkan kata-kata puitis yang menambah manis sebuah romansa percintaan. Terhadap pemandangan seperti ini, aku hanya punya satu prasangka: semoga mereka sudah dalam ikatan yang halal, sehingga kalau mereka bermesraan justru akan mencipta pahala dan barokah.

Kebahagiaan tak ku dapatkan dimanapun, aku pun menyerah, lalu aku pulang ke rumah. Ibu menyiapkan sop telur puyuh kesukaanku. Penat seketika hilang digantikan lezatnya masakan ibu. Aku bercengkrama ringan mengenai kucing-kucingku yang semakin nakal saja setiap harinya, tentang Jodha yang suka bergaul berlebihan, tentang Jeje yang memiliki muka imut nan indus namun nakalnya kebangetan, tentang anak-anaknya makJo yang masih bocah, Leonidas, Ghauri, Giant dan Kali. Aduuuuuuh kaliaan indus indus geeet :D

Seketika sanubari terasa gembira menggelora, ada bisikan dari jiwa, “Inilah kebahagiaan yang sesungguhnya!”

Posting Komentar

0 Komentar