Tentang Pilihan

Pict from pixabay.com

Jika saat ini kamu memilih untuk tidak perduli, terserah. Kamu bebas memilih. Toh pada akhirnya tak ada seorangpun yang sanggup meringankan konsekuensi atas apa yang kau pilih. Ini hidup kawan. Kau tak bisa mengambil jangan pertengahan. Kau harus memilih. Hitam atau putih. Baik atau buruk. Haq atau bathil. Tak bisa mencampur sesukanya hingga muncul varian baru : ‘abu-abu’. Abu-abu, siapa yang mau mengakuinya? Bahkan setan pun tak mengakui abu-abu dalam kehidupan. Kau pasti tahu, setiap pilihan mengandung konsekuensi. Jelas. Bahkan berjalan di jalanan yang sepi sekalipun, ada kemungkinan kau ditabrak, kau tersandung, atau apapun diluar prasangka manusia.
Kau tahu kamera kan? Pernah menggunakannya? Pernahkah saat membidik, hasil fotonya justru blur seluruh (tidak jelas)? Bagaimana kondisi bidikan gambar dalam keadaan blur begitu? Jelas tidak jelas! Apa moment yang bisa dibayangkan ketika melihat foto blur? Tidak ada! Lalu apa yang orang lakukan saat hasil fotonya blur? Jelas! Mereka akan membidik foto lagi sampai hasilnya benar-benar sesuai dengan pilihan. Saat kumpulan orang dalam suatu foto tersusun rapih, cahayanya baik, ISO dan aperthurenya sesuai, teknik pengambilannya baik, orang-orang akan menyukai foto itu, bahkan akan mencetaknya untuk ditaruh album maupun bingkai foto agar dapat ditengok setiap waktu.
Begitu juga dengan kehidupan kita. Saat kita tak punya rencana apa tujuan kita hidup, mau dibawa kemana kehidupan kita, target apa yang ingin dicapai, niscaya kita akan seperti orang yang tersesat, tak ada penunjuk arah, tersesat, dan tidak jelas. Tentu kamu tak mau seperti itu kan? Jelas! Oleh karena itu saya disini akan membantu kamu untuk menghilangkan “blur” pada pandangan kamu tentang masa depan kamu. Satu hal, kamu harus mengikuti dari awal langkah-langkahnya. Oke tunggu postingan selanjutnya ya, see you.

Posting Komentar

0 Komentar