Mungkin
ini telat, dan.. benar! Ini memang sudah lewat dari deadline yang saya tetapkan
sendiri! 16 Juni merupakan tanggal penetapan saya akan menerbitkan tulisan
tentang Kominfo di blog pribadi saya, namun nyatanya, baru sebulan lebih 1 hari
saya baru menyempatkan diri untuk menerbitkannya. Dasar lelet! *ngomong sama
kaca* *jangan ditiru yah pemirsaaah*
Saya
akan mengawali
perjumpaan kita melalui via naskah dengan sebuah pepatah “dimana ada perjumpaan disitu ada perpisahan” sepotong
episode dari salah satu kementrian di BEM U KBM Unila 2014/2015. Kementrian
yang deskripsi kerjanya dibalik layar, berisi kumpulan orang orang kreatif nan
imajinatif, terutama pak Menterinya, kakak yang paling sabar menghadapi kami
yang banyak maunya, kak Beny Tribiyono
(Kehutanan/FP/2011) cetar membahaana ulalaaaaalaa ehehe. Juga mbak Umi Fadilah (Kimia/FMIPA/2011) sebagai Asisten Mentri Kominfo Terimakasih
selama ini telah menebar tauladan dan merajut ukhuwah dengan baik.
Setiap
ada gathering staff maupun Korps Muda BEM, selalu, saat ditanya: “Kominfo mana
suaranya?”
Kementrian
lain menimpali, “Masih ngupdate di warnet kak”.
Hampir
sama dengan kementrian kami, kementrian keuangan saat dipanggil staff-staff
maupun anak magangnya, ucapannya pasti, “Masih di bank kak, ngitung duit.”
Hahaha
betapa lucunya anak-anak BEM. Meski terdapat beberapa hal yang tak bisa aku
maklumi saat berkumpul bersama. Ex: making joke too much. Dari kementrian inilah
saya benar-benar merasa berada pada passion yang saya senangi, Desain Grafis. Pertama
kali saya membuat banner ukuran 3 x 2 untuk agenda pelatihan desain grafis
internal BEM U KBM Unila 2014/2015 (special for KMB, Staff, and Pimpinan). Bukan
perkara mudah membuat banner yang untuk pertama kalinya akan dicetak dan
kemampuan desain grafis saya (photoshop) masih dibawah 50%.
Masih
ingat sekali, hari itu, tanggal 01 November 2014 banner baru selesai desain
pagi-pagi, itupun saya bertanya dahulu ke
kak Beny apakah di acc cetak, ini bannernya.
Dengan
legowonya kak Beny memberi pencerahan bahwa banner yang saya buat kurang
menarik, ukuran font tak proporsional, juga jenis font yang kayak nenek lampir,
hahaha lebay deh saya. Itu yang saya tangkep dari kak Beny, saya lupa
redaksionalnya bagaimana :D Ya kak Beny gak salah, cukup salahkan aku saja *loh
apa sih* maksudnya, apa yang kak Beny bilang ya benar, saya memang masih perlu
banyak belajar dan belajar. Pagi itu juga aku desain ulang sesuai dengan
masukan dari kak Ben. Dan.. taraaa ini dia hasilnyaaa :D
Gak
sampe disitu gw diberi cobaan. Setelah jadi desain bannernya (jam 11) gw
keliling bandarlampung! Ternyata dari jam 10 di
daerah karang dan makam pahlawan mati lampu! Lobaileeeeh! Setelah shalat
dzuhur, gw cari lagi printing yang gak mati lampu, dan ada! (yes) lokasinya di
perempatan sukarame Jl Hi. Endro Suratmin deket lampu merah. Eh tapi ternyata
pas siangnya gw disms kalo gak bisa nyelesain bannernya dalam waktu cepat. Disitu
gw panik bukan main! Besoknya mau dipake malah belum dicetak, waktu menunjukkan
pukul 15:00. Dahlah paleng gw akhirnya gw bobo di rumah nenangin diri setelah
shalat Ashar, sambil cerita ke kak Beny kalo gada tempat printing yang ready.
Jam
5 sore gw bangun bobo eh dah idup lampunya, gw iseng ke karang lagi, eh udah
pade idup juga lampunye! Langsung cepet-cepet dengan muka melas, gw ke Adil
Printing, memaparkan bahwa gw butuh cetak ni banner urgent banget, soalnya pagi
mau di pake. Dan Alhamdulillah mbak muslimah disana mengerti dan dia berkata
pada gw :
“Oke
dek. Banner ukuran 3 x 2 sekitar 3 jam paling cepet dicetak. Nanti jam 8 malem hubungi
aja ke nomor ini.” Sip mbak thank you sooooo much :*
Begitu
banyak cerita selama kita “berkeluarga” disana. Namun harapannya, silaturahmi
tetap terjalin, ukhuwah berbuah indah, jangan ada dusta diantara kita. *Apaan
lagi sih* *hehe*
kak Beny, mbak Umi (Atas) Lyo, Dora, Kum, Ajeng, Mita, Ochi, Afat (Bawah) |
Untuk
Nikmatur Rosida, yang supel dan baik hati sekalihhh
Untuk
Mita Wijayanti yang kritis, teliti, pandai memilah dan mengolah asumsi
Untuk
Adha Arafat Kautsar, seseorang memiliki ketertarikan jumbo dg hal-hal yang
mendatangkan income dan komisi,
Untuk
M Kumrozi, seseorang yang dg menyebutkan namanya saja, saya latah menyebutkan
salam. Kum.. kum.. assalamu’alaikum
Untuk
Sukman Andrianto yang bisa setengah mati pasang tampang serius, tapi bisa juga
ngobrol ngalir bagai air sungai
Untuk
Yuriko Prasetiyo yang memanut faham never say never, selalu menolong sesama
Untuk
Lyo yang pandai menghidupkan suasana, ngelucu tanpa ada kesan saru
Untuk
Zakiah Nisrina yang ngepenss bingitzz sama Jirayu Laongmanee
Untuk
Berliana yang selalu cetar membahana
Untuk
Lilis Oktaviana Sirait yang selalu berbagi senyum ikhlasnya
Untuk
Uli Sholihah Saragih yang kosannya deket bengkel STM 2 Mei
Untuk
Nishenta yang bisa dipanggil ncen
Untuk
Tantri Farida yang se-jurusan sama Ochi, Mita dan Sukman
Untuk
Dora Erminia yang selalu ceriaaaaa
Terimakasih
telah menjadi bagian dari kepingan kisah hidupku. Terimakasih telah mewarnai
hari-hari selama dikampus. Aku bukanlah apa-apa tanpa kalian. Dan kalian bisa
menjadi apapun tanpa aku. Karena pengabdian takkan mengkhianati yang mengukir
sejarahnya. Juga karya, akan menjadikan kita selalu ada meski raga tak lagi
dikandung badan. Kabinet Mengabdi dan Berkarya, terimakasih telah mengizinkan
saya menimba ilmu disana. Hidup Mahasiswa!
NB
: Maaf ada 2 paragraf yang make bahasa tidak baku, biar gak terlalu monoton
broh! :D
0 Komentar