![]() |
pict from pixabay.com |
Saat kebisingan dunia membuatmu muak. Saat semua orang terasa seperti robot, bertindak tanpa berfikir, berfikir tanpa bertindak, merajai semua hal yang mereka anggap milik mereka, padahal hakikatnya bukan. Beberapa orangtua sibuk mencari nafkah tanpa perduli dengan perkembangan sang buah hati. Sebagian lainnya dengan mudah melimpahkan kata-kata kekesalan pada jiwa anak-anak yang rapuh. Tapi aku percaya, di sudut sana, entah dimana berada, ada satu keluarga lengkap dan bahagia. Bukan karena mereka bergelimang harta, bukan pula karena emas dan permata ataupun kedudukan dan tahta, namun mereka saling mencinta, mencinta karena-Nya.
Ku sadar, saat terpuruk, aku tak
pernah bergantung pada siapapun, aku tak mau merepotkan siapapun, aku tak mau
menjadi beban bagi siapapun. Daripada seseorang menolak untuk membantuku, lebih
baik aku tak meminta bantuan padanya.
Cukup. Semua orang hanya mementingkan dirinya sendiri termasuk aku. Tak
ada yang benar-benar perduli tanpa pamrih termasuk aku. Semua orang punya
kepentingan masing-masing dalam hidupnya, dan tak punya cukup waktu untuk
mengurusi kehidupan orang lain.
Saat kebisingan dunia membuatku
muak, ku sadar.. Membaca buku ditaman sendirian lebih asyik ketimbang mengobrol
memamerkan topeng baru untuk dijajakan.
0 Komentar