Catatan Untuk Mbak dan Kakak-ku di Kampus

pict from pixabay.com

Teruntuk kakak dan mbak-mbak Ajeng di kampus yang sudah Ajeng anggap seperti saudara sendiri..
Izinkan Ajeng merangkai kata untuk kalian semua. Ya, meski tak seindah pujangga, namun takkan mengurangi makna yang terkandung di dalamnya. Kak, mbak.. Ajeng merasa bersyukur bisa berjumpa dengan kalian di kampus tercinta ini..
Mbak.. Masih ingatkah pertama kali Ajeng melangkahkan kaki masuk FISIP Unila? Ajeng masih sangat jahiliyah waktu itu, bahkan masih banyak hal hal yang perlu diperbaiki. Memang sedari awal masuk kuliah Ajeng bertekad untuk mengikuti Rohis Fakultas. Ajeng sempat menyesal mengapa baru sekarang Ajeng sadar bahwa segala sesuatu yang Ajeng lakukan akan sia-sia jika tanpa-Nya. Sempat menyesal pula mengapa tak sedari dulu Rohis menjadi organisasi pilihan Ajeng. Tapi Ajeng akan lebih menyesal lagi jika Ajeng tak pernah se-menyesal ini. Bisa disebut inilah penyesalan terindah dalam hidup Ajeng.

Kakak.. Satu sosok yang sangat aku idam-idamkan. Sering berfikir, alangkah indahnya jika punya seorang kakak. Tapi takdir tetaplah takdir. Aku anak pertama, dan aku sangat menyayangi adikku satu-satunya. Satu-satunya adikku yang paling tampan! (Iyalah.. secara aku cuma punya satu adik, hehe) Semoga menjadi insan yang professional dibidangnya ya dik, namun tetap tidak melupakan ilmu agama sebagai ilmu utama di atas segalanya :)
Kakak.. Aku fikir, Aku rasa.. Beberapa dari kalian pasti ada yang tak menyukai apa yang ku perbuat. Maafkan daku kak, karena sebaik apapun aku melakukan sesuatu, setiap orang berbeda-beda tanggapannya, tak semua menanggapinya secara positif. Ya, aku sadari itu dan aku sangat memaklumi itu.

Ana uhibukkum fillah :)

Posting Komentar

0 Komentar