![]() |
sumber : dokumentasi pribadi Adinut |
Akan
tiba suatu masa saat kamu mengenyam pendidikan diperguruan tinggi, kamu akan
dihadapkan pada pilihan pilihan yang akan membuat hidupmu menjadi lebih
berfikir dari sebelumnya, pilihan pilihan yang akan menyita waktu luangmu, perlahan-lahan
namun pasti. Semester 4. Adalah masa dimana semua hal yang ingin ku tekuni
menuntut perhatiannya dari diriku. Kuliah bisnis, tugas-tugas yang ritmis,
organisasi agamis, berbisnis, desain grafis, menulis, dan sekelumis(t) perkara
perkara remeh di rumah.
Semester
4, dimana perasaan bahagia, sukacita, gembira, terharu, tangis-sedih, takut,
heran, bingung, gelisah bercampur menjadi satu rasa baru yang saya sebut
sebagai “The Rujak Feeling”. Terkadang rasa iri karena orang lain mendapat
Indeks Prestasi yang lebih bagus terselip di etalase hati ini. Iri loh, bukan
dengki. Iri yang positif. Orang yang mempunyai iri positif akan berfikir “Loe
aje bisa, gue juga pasti bisa lah. Loe makan nasi, gue juga makan nasi.” Namun
permasalahannya sekarang adalah kemampuan seseorang itu berbeda beda.
Tergantung minat yang sudah dimilikinya (menurutku). Kalau orang lain menjadi
expert dalam suatu bidang, itu bukan semata mata karena bakat yang ia bawa
sejak lahir, namun terlebih pada konsistensi dalam suatu bidang yang ia tekuni.
Rumusnya
sederhana, practice + repetition = habits.
Habits
x 10.000hours = Skills that u expert of it
Jadi,
jangan heran ketika ada seseorang yang mendapat Indeks Prestasi sempurna di
hampir setiap semesternya. Ada seseorang yang pintar bergaul dengan orang lain,
namun bukan berarti bergaul bebas, bercampur baur dengan lawan jenis untuk
kepentingan yang tidak perlu, tentu ini bukanlah cermin muslim muslimah yang
bisa jadi teladan. Ada pula seseorang yang sangat pintar berorasi, merangkai
kata-kata, aktif dalam diskusi kemahasiswaan. Tak terhitung sudah berkali kali
ia turun ke jalan menyuarakan aspirasi mahasiswa. Ada seseorang yang kemampuan
debatnya sudah tak diragukan lagi. Ada seseorang yang telah terlatih menjadi MC
diberbagai acara. Ada pula orang yang terlatih menjadi bagian dekorasi,
perancangan, dokumentasi, dan publikasi acara. Karena apa? Karena mereka
menekuni apa yang mereka ingin tekuni dan bisa jadi mereka sudah melewati
10.000 jam tersebut! Namun satu hal yang pasti, Anda takkan pernah bertemu
seseorang dengan semua kriteria diatas! Gak ada manusia yang perfect macam
bidadari jatuh dari surga baik secara fisik maupun karakter! Hey look at this!
It’s reality!
Hadeeeh
berawal dari pengen curhat justru ujung ujungnya kayak ceramah gini kan ini
postingan.. Hadeh maaf deh yak ^^ Intinya dipertengahan menuju wisuda ini, banyak
hal hal yang membingungkan saya. mengaburkan pandangan saya bahwa semua baik. Namun
kembali pada kebaikan dan kebenaran hakiki yang berasal dari Allah. Sesuatu
yang kamu anggap baik, belum tentu ia baik, sedangkan sesuatu yang kamu anggap
buruk belum tentu ia buruk. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. Firman
Allah SWT dalam surat Al Baqarah : 216. Jadi jika suatu pilihan yang kamu
anggap baik itu justru menjauhkan-mu dari-Nya, jelas itu bukan pilihan yang
baik. Sebaik-baiknya pilihan adalah pilihan yang bisa lebih mendekatkan kita
pada-Nya, rindu bertemu dengan-Nya.
0 Komentar