![]() |
pict by pixabay.com |
Awal menulis surat ini untuk ayah, surat ini memang ditunjukkan langsung untuk ayah. Tapi Dini yakin, selesai Dini menulis surat ini, Ayah belum tentu langsung membacanya karena Dini tidak mencetak surat ini. Melainkan hanya membagikan tulisannya saja di dunia maya. Dini ingin agar semua orang tahu betapa sayangnya Dini pada Ayah. Maaf Dini banyak merepotkan. Maaf..
Ayah, mungkin
saja Ayah akan membaca catatan ini bertahun – tahun kemudian, bisa jadi saat
Dini telah menikah dengan pasangan Dini, dan bisa jadi pula saat Dini telah
tiada di dunia ini, Ayah baru membacanya. Banyak kemungkinan-kemungkinan yang
bisa terjadi dalam hidup ini Yah. Dapat juga dibuat kemungkinan bahwa ayah
takkan membaca tulisan ini, justru anak Ayah yang satunya (Ageng) yang
membacanya. Atau cucu ayah (anakku maupun anak Ageng). Atau juga ibu (aah
rasanya hampir tidak mungkin). Atau juga saudara saudara kita yang menggiati
media social (Kemungkinannya jumbo Yah).
Ah tidak penting
siapa yang membaca ini duluan setelah penulisnya. Yang penting, aku bisa dengan
mudah mencurahkan semua isi hatiku agar ini semua jadi sejarah dan cucu-cucuku
kelak lebih mengenal neneknya daripada tokoh dunia!
Dini ingin
sekali tak merepotkan Ayah lagi, tak membuat Ayah marah lagi.. Ingin, sangat
ingin. Ketahuilah Ayah, saat Dini sedang engkau marahi, Dini takkan menelan
bulat-bulat semua nasihatmu. Maaf untuk urusan yang satu ini, Dini punya
prinsip sendiri. Otak kita berbeda, apa yang kita fikirkan juga berbeda.
Mengapa? Karena cara kita membuat otak ini agar tidak kosong juga berbeda.
Kalau kau menghabiskan waktumu untuk mengobrol dengan teman-teman mu yang
mempunyai pangkat itu agar wawasanmu bertambah, yang aku lakukan lebih dari
itu. Aku membaca buku, observasi lapangan, jalan-jalan sendiri, bertanya bukan
hanya pada yang memiliki wawasan di SEMUA BIDANG, tapi langsung pada yang focus
& AHLI dibidangnya, baru refreshing ke
tempat tempat indah bersama kawan. Jika ada hal penting yang harus
dibicarakan ya dibicarakan. Kalau tidak, Dini akan lebih baik melakukan
aktivitas lain yang lebih produktif.
Lanjut entar, maybe*
Selasa, 10 Maret 2015
*Kalau tidak sibuk | Ya disempetin keleeeuusss |
Gimana geh? Gue banyak agenda nih! | Nah ngeles dia! Serius gak nih mau jadi
penulis? | Ya jelas serius | Yaudah, sempetin waktunya dong! Nyempetin waktu di
kegiatan yang bukan passion aja bisa, masa nyediain waktu untuk hal yang
PASSION gak bisa? Kepiye toh leeee! | Iye iye baweel deh kamu | Loh buat
kebaikan kamu sendiri loh | sip sip. Kabuuuuuuuur!!!!!! | Awas kamu ya :-@
0 Komentar