![]() |
pict by pixabay.com |
Berbicara salah, membantah malah antah berantah menjadi lebih parah. Apalagi hanya mematung terdiam tak mengatakan sepatah kata seperti sedang pasrah, malah lebih salah lagi lah. Wahai kaum Wah yang sangat saya Hormati dengan megah indah nan tanpa menggubrah kepura-puraan saya bahwa anda tak pernah salah, apa yang anda inginkan dari saya yang lelah bersimbah air keringat mengikuti semua celoteh-celoteh amarah? Anda anggap apa saya selama ini hah? Saya malaikatkah menurutmu, Tuan Gagah? Lihat kaki saya, masih menapak di hamparan luasnya bumi Allah. Masih dengan jelas bisa kau lihat, telapak dari organ tubuh yang fungsinya untuk berjalan ini menempel pijakkan tanah. Tubuh ini pun, bisa kalau lihat kah? Apa di belakang pundak saya yang gerah ini terdapat sayap sayap ciri ciri makhluk tanpa salah? Tidak! Bahkan tanda tanda terdapat sayap patah pun takkan pernah ada, Gah.
Sudah
cukupkah bukti yang saya curahkan untuk menggugah Anda wahai manusia yang
MERASA TAK PERNAH MERASA SALAH? Apa Anda tahu hakikat manusia sesungguhnya hah?
Manusia memang tempatnya salah, dan itu sudah kodrat dari Allah. Anda tak
percaya, Gah? Silahkan tanyakan pada Tuhan yang Anda anut hingga Anda lelah dan
merasa fikiran Anda mengkhianati apa yang Anda fikirkan selama ini, Gah!!
Hahaha
Sudahlah
jangan berkilah, jangan menjadi orang munafik macam serigalah berbulu dombah.
Sedekat apapun hubungan darah Anda terhadap saya, takkan pernah meruntuhkan
kedekatan saya kepada-Nya. Ingat itu Gah! Camkan baik baik dalam hati, otak,
dan fikiran mu yang penuh gejolak api merah itu lah! Anda puji saya setinggi
langit tanpa arah saat saya berhasil memenangkan sebuah lomba yang Anda anggap
berkah. Namun saat saya melakukan salah, Anda hanya menyalahkan saya sajalah,
tak pernah anda mencoba usaha supaya saya tak melakukan kesalahan lagi. Mencari
benang kusut apa yang menyebabkan saya melakukan salah, dan mencoba
meluruskannya sampai menemukan benang merah masalah hingga bisa lurus selurus
lurusnya, Gah? Tapi bukan itu yang Anda perbuat Gah! Yang anda lakukan hanyalah
represif full amarah, yang anda anggap itu adalah pengendalian efektif untuk saya,
lama kelamaan saya tak perduli dan anggap semua TERSERAH! Merasa benarkah Anda,
Gah? Lagi lagi Anda salah.. Hitung berapa banyak kesalahan Anda ada berapa buah?
Mengapa saya tak bisa melakukan apa yang Anda lakukan terhadap saya, Gah?
Karena beda posisikah?
Berkata Anda bahwa saya
akan merasakan saat sudah punya Buah hati kelak akan merasakan seperti yang
Anda rasakan, heeeey camkan ya, saya takkan mendidik buah hati saya seperti
Anda mendidik buah hati Anda!! Sudah cukup hanya saya yang merasakan, tak perlu
ada korban “mental” lagi. Cukup semua. Cukup sampai disini.
0 Komentar