![]() |
image made by Artificial Intellegence |
Di era digitalisasi saat ini dorongan untuk terus meningkatkan kapasitas diri adalah suatu keharusan. Kita selalu termotivasi untuk belajar lebih banyak, belajar lebih dalam, demi peningkatan kapasitas demi untuk menjadi lebih baik dari diri kita sebelumnya. Namun, sering denger kalimat begini gak kawan-kawan: "Kamu gak bersyukur yah disini, cobalah bersyukur dulu aja. Posisi kamu sekarang udah enak." Apa dengan bersyukur lantas menafikkan diri dan menolak untuk berkembang secara luas? Atau karena ingin berkembang adalah bentuk ketidaksyukuran atay kekufuran akan keadaan dan kondisi kita saat ini?
Ingin Selalu Berkembang: Ciri Jiwa Visioner
Keinginan untuk terus berkembang adalah tanda bahwa seseorang memiliki visi hidup yang kuat. Ia tahu bahwa hidup adalah proses panjang yang membutuhkan pembaruan, perbaikan, dan peningkatan kualitas diri secara terus-menerus.
Orang yang ingin terus berkembang biasanya:
-
Tidak cepat puas dengan pencapaian saat ini.
-
Sering mengevaluasi diri dan menetapkan target-target baru.
-
Mencari cara untuk memberi dampak lebih besar bagi lingkungannya.
Sikap ini bisa menjadi bahan bakar untuk mencapai versi terbaik dari diri sendiri, selagi ia tetap bersandar pada niat yang benar dan arah yang jelas.
Tidak Bersyukur: Ketika Hati Terlalu Sibuk Mengejar
Namun, keinginan untuk selalu “naik level” bisa berubah menjadi ketidaksyukuran jika tidak diiringi kesadaran akan nikmat yang sudah ada. Seseorang bisa terus merasa kurang, merasa gagal, merasa tertinggal—padahal ia sudah sangat diberkahi.
Tanda-tanda seseorang mulai kehilangan rasa syukur di tengah semangat berkembang, antara lain:
-
Meremehkan pencapaian kecil karena terlalu fokus pada pencapaian besar.
-
Sering membandingkan diri dengan orang lain dan merasa iri.
-
Tidak mampu menikmati momen sekarang karena terlalu cemas akan masa depan.
Menemukan Titik Seimbang
Berada di antara berkembang dan bersyukur bukanlah perkara mudah, tapi sangat mungkin. Kuncinya adalah pada niat dan kesadaran. Ingin bertumbuh bukan berarti menolak kenyataan hari ini, melainkan mengakui bahwa nikmat hari ini adalah pijakan untuk melangkah lebih jauh esok hari.
Beberapa cara menjaga keseimbangan ini:
-
Syukuri sambil evaluasi. Setelah mensyukuri sesuatu, lanjutkan dengan refleksi: apa yang bisa diperbaiki? Apa pelajaran yang bisa diambil?
-
Tulis jurnal rasa syukur. Tuliskan minimal tiga hal yang kamu syukuri setiap hari. Ini akan membantumu tetap sadar akan kebaikan yang sudah kamu miliki.
-
Tetapkan target yang realistis. Jangan membuat target hanya karena tekanan sosial. Lihat kemampuan, sumber daya, dan ritme hidupmu sendiri.
-
Luangkan waktu untuk diam. Kadang kita terus bergerak tanpa sadar bahwa kita sudah sampai. Merenung sejenak bisa menyadarkan kita akan betapa banyak hal yang telah Allah beri.
0 Komentar