![]() |
pict by Feryrapindo |
Tanggal 2 Desember, mahasiswa yang akan KKN berbondong-bondong memasang status di media sosialnya terkait lokasi kkn yang mereka tempati. Euforia yang fantastis. Grup WA, LINE, BBM, medsos FB, TWITTER, seketika diramaikan oleh pertanyaan :
(Misal) “Dapet KKN di desa XXXX, Rawajitu Selatan, ada yang tau? Atau ada temennya yang dapet kkn juga disana?”
Pertanyaan bejibun terutama di grup LINE BidikMisi Unila 2013. Huaah pikir saya kan ntar juga pasti di umumkan kelompok KKN nya dengan siapa-siapa saja. Rempong amat sampe buat presensi penempatan lokasi KKN demi menemukan teman yang satu hati *ehh satu lokasi KKN maksudnya, hehe. Saya sendiri dapat lokasi KKN di Kabupaten Tanggamus, Kecamatan Sumberejo, Desa Margoyoso. Tiga hari setelahnya, barulah diumumkan kelompok KKN nya dengan siapa-siapa saja.
Saya sekelompok dengan kawan-kawan yang saya belum kenal sebelumnya. Kak Senna Pamungkas (Hukum Pidana 2012), mbak Tiara Dewi Astuti (FMIPA Kimia 2012), Andreas Lukita (Manajemen 2013), M. Didi Eka Fazri (Sosiologi 2013), Rini Mega Putri (Agribisnis 2013), Sari Dewi (Agroekoteknologi 2013), dan Ajeng Dini Utami (Ilmu Administrasi Bisnis 2013 -> saya sendiri). Dari situ, saya stalking mereka dari sosial media Facebook. Haduh pada gak aktif fb semua -______- hadoooh mana susah lagi kan nyari kontak mereka ini.
Sampai pada pembekalan KKN Tahap 1 (7 Desember 2015), saya belum berinteraksi dengan teman sekelompok saya satupun. Kontak (nomor hp) kelompok KKN yang baru saya dapatkan saat itu hanyalah Rini Mega Putri -____- ditambah lagi KTM saya ditahan dan kena SP 1 karena datang terlambat. Aduh, Gusti... Tapi untungnya ada 96 orang lain yang datang terlambat (juga) bahkan ada satu Mbak mbak datangnya paling terlambat. Mbak itu menghampiri saya, lalu kami berkenalan, “Mbak udah gak boleh masuk lagi ya?” tanyanya padaku. “Iya mbak.. Itu ktmnya ditahan.” Jawabku
Haduh lucu juga disitu, sama-sama manggil mbak, hehe
Akhirnya kami saling bersalaman dan ku ketahui bahwa mbak itu bernama Yessy Lutfi (Agribisnis 2012). Wah baru pukul 09:30 kami diperbolehkan masuk tentunya dengan syarat KTM ditahan tadi.
Barulah setelah pembekalan KKN Tahap 1, saya cek LINE. Ada undangan grup “KKN Desa Margoyoso”. Wah seneng bukan kepalang saya! Grupnya sudah terisi 5 orang, ditambah saya jadinya 6. Jadi 1 orang lagi nih yang belum. Oh iya mb Tiara yang belum! Seketika itu juga mba Tiara menambahkan saya dengan ID LINE. Yaudah langsung saya include mbak Tiara ke Grup KKN Desa Margoyoso. Eh ternyata anak kelompok saya sudah berinisiatif duluan buat grupnya, siapapun itu, makasih banget.
Dalam grup itu kami berembuk untuk menentukan kapan waktu untuk konsolidasi, penentuan kordes, sekordes, benkordes. Karena jadwal yang padat, saya mengusulkan bagaimana kalau malam saja sekalian dinner, semua menyetujui kecuali Rini Mega Putri karena rumahnya jauh dan tidak boleh keluar malam. Yasudah, diputuskan akan ada dinner dan perkenalan kelompok KKN kami hari Jum’at malam Sabtu (11 Desember 2015) di Rumah Makan Mas Yon, Unila. Sebelum magrib saya menjemput Dewi dikosannya tapi gak langsung pergi karena dia shalat magrib dulu. Sesudah shalat dan siap-siap, kami langsung ke Mas Yon. Tepat waktu coy, ehhehe. Sampai disana pukul 18:45, yang lain belum datang, baru saya dan Dewi, kami booking tempat duduk bernomor c1.
Saya ingatkan mereka lagi untuk hadir sesuai kesepakatan awal. Jam 19:00 paling lambat sudah di Mas Yon. Ada yang izin telat karena mengantar ibunya dulu. Ada yang 15 Menit kemudian baru datang, hingga sudah 5 orang yang hadir sampai pukul 19:30. Menunggu 1 orang lagi, si Fazri. Kami tunggu hingga jam 8 Fajri tak muncul-muncul juga. Yasudah, kami mulai saja daripada berlama-lama. Kami memesan hidangan. Sembari menunggu hidangan siap, kami memperkenalkan diri satu persatu dengan rincian :
Nama Lengkap, Asal Sekolah, Alamat Rumah/Kosan, dll
Obrolan tak dirasa mengalir begitu saja. Kamipun saling bertukar pendapat mengenai hal apa yang paling tak disukai saat KKN, kebanyakan dari kami menjawab, tak suka bila “DICUEKKIN” itu sudah pasti. Mb Tiara sebagai yang paling senior setelah kak Senna mengatakan bahwa jika nanti KKN bila ada hal yang kurang mengenakkan langsung dibicarakan saja dengan yang bersangkutan. Kak Senna menambahkan, “Iya bener banget tuh. Kalo sekarang masih canggung, sifat asli belum terlihat, masih manis-manis semua.” Mbak Tiara pun berharap semoga kelompok kita kompak. Aamiin.
Mengobrol hingga satu jam. Setelah dirasa sudah malam, kami pulang ke kediaman masing-masing, tidak lupa tentunya saya mengantarkan Sari Dewi ke kosannya dahulu. Hehhehe lucu banget kesan pertamanya. Dari pertemuan itu, telah diputuskan bahwa kak Senna sebagai Kordes, saya sebagai Sekdes dan Sari Dewi sebagai Bendes. Alhamdulillah wa syukurillah.
Esoknya pada hari Sabtu, 12 Desember dilaksanakan Pembekalan KKN Tahap II, Kabupaten Tanggamus lokasi pembekalannya di Gedung A1 dan Gedung D Fakultas Hukum Unila. Terkhusus Kecamatan saya (Sumberejo) tempat pembekalannnya di Gedung D bersama 2 kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Air Naningan dan Kecamatan Ulu Belu.
Dari hasil pembekalan Tahap II, dipilihalah koordinator dari tiap kecamatan (korcam). Dari Kecamatan Sumberejo terpilihlah Toni MN sebagai korcam. Memang sudah dari grup Line KKN Sumberejo menggembar gemborkan bahwa Toni MN yang pantas menjadi korcam karena memang dia putra daerah Tanggamus. Sebelum Toni menunjuk tangan mengajukan diri untuk jadi korcam, saya dan teman sebelah saya membicarakan Toni, tentunya yang baik baik. Eh gak disangka dia berada di belakang saya! Astaga!
Asik deh pembekalannya. Sesi sampai dzuhur diisi oleh pak Apri dan pak Damar. Nantikan kisah selanjutnya pada postingan Kisah KKN Tematik Periode Januari 2015 Part II, see you!
0 Komentar