Surat Cinta untuk si Bintang Biru Segi Delapan – My Story

Malam ini , perenungan peristiwa atas segala hal yang telah terjadi selama 2 hari. Betapa hina diri ini dihadapan para pendahulu penegak panji Islam. Betapa rapuhnya diri ini. Lidah tak mampu berkata-kata lagi, pernyataan pun seakan menjadi bahasa asing yang tak dipelajari. Namun semua hal itu bukanlah legitimasi bahwa diri hanya stagnan disini. Perlu perubahan. Perlu perbaikan.
Dapat menuangkan aspirasi melalui tulisan bukan jaminan pandai dalam berbicara di depan umum. Gugup, kalut, grogi, adalah kawan setia yang selalu melingkupi saat saya mencoba memulai untuk berbicara. Saya merasa malu dengan diri saya sendiri. Belum menjadi teladan yang baik bagi yang lain. Ya Tuhan, berilah petunjuk-Mu :(

Bila dengan berjamaah saja saya rapuh, apalagi bila saya sendiri? Maka dari itu, saya sebagai adik yang masih perlu banyak belajar, ingatkan saya bila khilaf. Ingatkan saya bila lupa. Ingatkan saya bila melakukan sesuatu yang menyimpang dari syariat-Nya. Saya memang bukan orang yang hebat, tapi kita adalah tim yang hebat. Bersama Allah segalanya mungkin. AllahuAkbar!
Tak terasa setahun sudah terlampaui, masa kepengurusan FSPI FISIP Unila 2014/2015 telah berakhir. Barakallah untuk kepengurusan baru yang dinakhodai oleh kak Wahyu Hidayat (Sos’12) juga Wakil Ketua Umum, mbak Rizky Fitria Sari (Sos’ 13). Semoga dapat mengemban amanah dengan baik. Semoga program kerja yang baik tetap dilanjutkan, juga evaluasi untuk program kerja yang belum terlaksana dengan baik, semoga lebih baik ke depannya. Entahlah ini menurut gue pribadi sih masih acak adul tulisannya. Kalau ada waktu luang lagi aku revisi deh.

Posting Komentar

0 Komentar