Penyempitan Makna – Sebuah Prosa

pict by pixabay.com

“Bosan aku dengan penat. Dan enyah saja kau pekat. Seperti berjelaga jika ku sendiri”
Tiada yang lebih menjemukan ketimbang melakukan suatu hal yang dipaksakan
Ini itu, terlalu ngoyo untuk menjadi perfecto indonesiano

Sebelum menuntut kesempurnaan hendaknya Anda memperhatikan pula dari segi SDM nya, apa yang kurang? Apa yang harus dibenahi? Apa yang harus ditambah? Apa yang menjadi kekuatan sebuah SDM?
Kalau hal yang Anda paksakan itu adalah salah satu kekurangan SDM, dengan berat hati saya harus mengatakan pada Anda bahwa Andalah penjahat sesungguhnya!
Mengapa demikian? Karena Anda telah memaksakan kehendak Anda yang sama sekali bukan ranah mereka untuk terjun di dalamnya. Anda telah mematikan semangat mereka untuk berkontribusi di passion yang mereka miliki. Anda meyakinkan pada mereka semua bahwa hanya ada satu cara untuk berhasil. Anda mengerucutkan keberhasilan. Anda menyempitkan pandangan mereka tentang arti sebuah kesuksesan. Tanpa Anda tahu, terdapat 1000 jalan menuju Roma, Pak.
Itulah analisis saya mengapa banyak SDM yang kurang terbedayakan.

Sekarang, apa kau senang? Apa kau tenang? Apa kau merasa di atas awan?

Posting Komentar

0 Komentar