![]() |
pict by pixabay.com |
Matahari mulai meninggi menampakkan keperkasaan sinarnya yang terkadang serasa menampar wajah. Angin berhembus lembut membelai dedaunan. Di sudut gedung graha kemahasiswaan tersebutlah Dyrra, seorang mahasiswi cantik sedang berjalan menuju markas organisasi pergerakan yang diikutinya. Kaki melangkah diikuti nafas yang terengah engah habis berlari dari ruang dosen. Dyrra sudah selesai mengurusi urusan akademiknya, kini berlanjut ke urusan organisasi. Saat fikiran sudah mulai serius dengan bayangan longmarch yang akan ia ikuti nanti sore, ia langsung dikejutkan dengan sesuatu. Saat menaiki anak tangga, tak sengaja ia berpapasan dengan orang yang sangat ia cintai. Ia hanya menampakkan wajah biasa saja, namun jauh di relung hatinya, ada cinta yang membara, cinta tulus yang tak mengharap apapun selain kebahagiaan orang yang dicintainya. Lalu ia pun lebih mempercepat langkahnya menuju lantai 2.
Dyrra sudah sampai di markas. Hanya ada
beberapa anggota organisasi yang lain. Ada Chiko, Fino, Dewa, Desnandar, dan
Gilang. Mereka memang seruangan tapi asik sendiri. Dyrra yang melihat Gilang
Chiko dan Fino sedang membuat atribut untuk longmarch, jadi ikutan nimbrung.
Sedangkan dewa dan desnandar sedang asyik membahas agenda kedepan.
Oh ternyata ada seorang lagi di pojok
ruangan, Adestina namanya. Ia sedang khusyuk mendengar lantunan lagu
barat pada mp3nya. Saat suasana hening karena kesibukan masing masing,
seseorang membuyarkan lamunan mereka.
Seseorang lelaki masuk, mengucapkan
salam seperti orang yang rumahnya kebakaran. Sontak penghuni markas membalas
salam sekaligus salah satu diantara yang menjawab salam itupun berujar,
“Biasa aja Woooy!” seru Gilang.
“Iya ini udah biasa” jawab Harry datar.
Harry menyapu tatapan sekeliling, ia sungguh berdebar saat wanita pujaannya
berada satu ruangan dengannya.
“Heyyy Adestina, lagi ngapain kamu?”
“Ini gue lagi denger music aja, kenapa?”
Mereka lanjut mengobrol berbagai macam
topic seperti bercerita 1001 malam.
Dyrra seperti kehilangan gairah membuat
atribut longmarch. Ada sesuatu yang menggelisahkan hatinya. Ada sesuatu yang
membuat hatinya bertanya – tanya.
“Kau tahu Dyrra, meskipun kau tak
merasakan perhatianku, diam diam aku memperhatikanmu dari jauh.”
“Harry, takkan pernah bisa aku
melupakanmu yang telah lama mengisi hati ini.”
“Aku memang cinta padamu, tapi tak baik
jika hubungan ini diumbar berlebihan.”
“Kamu pria yang baik, santun,
pemberani, juga tegas. Aku mencintaimu seperti bunga yang akan mekar, layu,
kemudian mekar lagi.”
“Aku berjanji akan menjagamu, aku ingin
melihatmu bahagia meskipun pada akhirnya bukan aku yang melukis kebahagiaan
itu, bukan aku yang menggambar senyum di wajahmu, tapi setidaknya, aku merasa
bahagia jika kau juga bahagia”
“Dan aku akan lebih berbahagia bila
bersamamu, Harry..”
Mereka bercakap dihati masing – masing.
*maaf jika jelek, lupakan saja. Ini
hanya latihan.
0 Komentar