Catatan Awal Ramadhan 1436 H

Pict from pixabay.com

Astaghfirullahal'Adzim, aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Istighfarlah setiap hari, setiap menit, setiap waktu, setiap detak jantung berdenyut. Kita takkan pernah tahu kapan dan seperti apa kita akan berakhir. Istighfar. Kita semua pendosa. Saya. Anda. Kita Semua. Ketahuilah bahwasannya Rasulullah SAW yang telah terpelihara dari dosa saja, masih bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan-Nya dalam sehari lebih dari seratus kali. Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, ia berkata, "Dahulu doa dari Rasulullah SAW sebelum berdiri dari satu majelis, 'Ya Rabbku, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Pengampun' dihitung (oleh kami) sebanyak seratus kali."

Sehari pun kita tidak bisa seperti malaikat yang benar-benar suci tanpa dosa dan tak mentaati semua perintah-Nya. Dosa sudah menjadi watak dan tabiat manusia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya kalian tidak pernah berbuat dosa, niscaya Allah akan mengganti kalian dengan mendatangkan suatu kaum yang kemudian kaum tersebut berbuat dosa, kemudian mereka meminta ampun kepada Allah, dan Allah akan mengampuni mereka” (HR. Muslim).

Sahabat, kau tahu. Seseorang yang terlihat baik saat ini, pasti memiliki kesalahan di masa lampau. Dan seseorang yang terlihat buruk, bisa jadi ia memiliki kesempatan untuk berhijrah progresif. Aku memang bukanlah orang baik. Tapi tak betah aku berada pada keburukan. InshaaAllah selalu berusaha melakukan yang terbaik. Masih harus banyak belajar dan tetap harus belajar. Sampai nanti. Sampai jasadku telah hilang musnah. Tapi nama. Tak ingin namaku hilang bersama jasad yang sudah tak terlihat lagi batang hidungnya. Biarlah ia abadi (nama, torehan tinta, karya, dan pengabdian) agar anak cucuku kelak mengetahui bahwa ada nenek moyang mereka yang sangat menyayangi mereka meski kami belum pernah saling berjumpa.

Dengan segala kehinaan, kesalahan, bercak noda yang tertoreh dalam kertas putih kehidupan kalian, Ajeng ingin menawarkan diri untuk menghapusnya dengan pemberian maaf dari kalian. Maaf yang sedalam-dalamnya, seluas-luasnya. Tanpa bosan Ajeng sampaikan berkali-kali permintaan maaf ini.
#CMIIW
#I’m Just Ordinary People

Posting Komentar

1 Komentar

auliasuciwardina mengatakan…
Assalamualaikum, Marhaban yaa Ramadhan ka Ajeng:)
Ka maaf saya berkomentar tidak sesuai dg topik bacaan, saya habis baca entry kakak ttg tips lolos snmptn, nah di komen itu ada alamat e-mail kakak apakah itu masih aktif? kemudian saya boleh minta follback untuk twitter? supaya lebih mudah kalo misalnya mau nanya via dm. Terimakasih ka, wassalamualaikum