Ada Apa Dengan Cinta 2014 – Sebuah Petikan Cerpen


“Jadi beda satu purnama di New York dan di Jakarta?” Seru seorang wanita.
Rangga yang sudah berjalan menuju maskapai penerbangan, seketika menghentikan langkahnya. Suara itu tidak asing lagi. Pasti itu Cinta, pikirnya. Pandangan yang semula  kedepan, perlahan ia alihkan ke belakang guna memastikan bahwa prasangkanya benar. Hati Rangga bak bunga yang sedang bermekaran karena yang memanggilnya memang Cinta. Rangga terdiam sejenak sembari mengajak anggota tubuhnya yang lain untuk berputar. Hening. Wanita yang sedari kemarin tak merespon keinginannya untuk bertemu, kini tengah berada dihadapannya.


“Detik tidak pernah melangkah mundur, tapi kertas putih itu selalu ada.” Celoteh Rangga dalam hati, sembari berjalan lurus menuju cinta.
 “Waktu tidak pernah berjalan mundur dan hari takkan pernah terulang, tetapi pagi selalu menawarkan cerita yang baru.” Balas Cinta dalam hati, seolah ia memiliki telepati terintegrasi dengan Rangga.


Mereka berhadapan di satu titik dimana kenangan 14 tahun silam seolah bersemi kembali. Senyum merekah diantara mereka berdua. Cinta dan Rangga menatap lamat – lamat satu sama lain. Menikmati tukar pandang tanpa berkata sepatah katapun.
Rangga tersenyum perlahan. Kedua kalinya ia berbicara dalam hati. “Untuk semua pertanyaan yang belum sempat terjawab,”
            “Love, life, line..” Seru keduanya dalam hati masing – masing.


Postingan diatas adalah drama mini Ada Apa Dengan Cinta 2014 versi cerpennya :D saya cuma menulis scene yang saya suka saja, yah hitung – hitung ini sebagai latihan menulis cerpen ^^ hehe

Posting Komentar

0 Komentar