Rangga yang sudah berjalan menuju
maskapai penerbangan, seketika menghentikan langkahnya. Suara itu tidak asing
lagi. Pasti itu Cinta, pikirnya. Pandangan yang semula kedepan, perlahan ia alihkan ke belakang guna
memastikan bahwa prasangkanya benar. Hati Rangga bak bunga yang sedang
bermekaran karena yang memanggilnya memang Cinta. Rangga terdiam sejenak
sembari mengajak anggota tubuhnya yang lain untuk berputar. Hening. Wanita yang
sedari kemarin tak merespon keinginannya untuk bertemu, kini tengah berada dihadapannya.
“Detik
tidak pernah melangkah mundur, tapi kertas putih itu selalu ada.” Celoteh Rangga dalam hati, sembari berjalan
lurus menuju cinta.
“Waktu tidak pernah
berjalan mundur dan hari takkan pernah terulang, tetapi pagi selalu menawarkan
cerita yang baru.” Balas
Cinta dalam hati, seolah ia memiliki telepati terintegrasi dengan Rangga.
Mereka berhadapan di satu
titik dimana kenangan 14 tahun silam seolah bersemi kembali. Senyum merekah
diantara mereka berdua. Cinta dan Rangga menatap lamat – lamat satu sama lain.
Menikmati tukar pandang tanpa berkata sepatah katapun.
Rangga tersenyum perlahan. Kedua
kalinya ia berbicara dalam hati. “Untuk semua pertanyaan yang belum sempat
terjawab,”
“Love,
life, line..” Seru keduanya dalam hati masing – masing.
Postingan diatas adalah drama mini Ada Apa Dengan
Cinta 2014 versi cerpennya :D saya cuma menulis scene yang saya suka saja, yah hitung – hitung ini sebagai latihan
menulis cerpen ^^ hehe
0 Komentar