Tulisan Tak Berjudul Part VI

pict by pixabay.com


Seperti hidup pada 2 alam yang sangat berbeda. Lebih tepatnya seperti hewan amfibi, sayangnya daku bukanlah hewan amfibi yang dapat hidup di dua alam sekaligus. Hidup ini aneh memang. Terkadang apa yang sangat kita inginkan susah sekali untuk di wujudkan meski menurut orang lain itu mudah. Tak menampik, saya tak munafik, saya hanya berusaha bersikap terbuka, saya gregetan, kesel, kecewa, marah, gengsi, entah dengan siapa dan entah sama siapa. Yang jelas, saya merasa tidak bisa selalu mendapatkan barang yang saya mau dengan cepat. Padahal barang itu sangat dibutuhkan saat saat ini. SANGAT DIBUTUHKAN.


Ketika Anda berada dalam suatu keadaan yang sangat gelap, apa yang Anda lakukan? Mengutuk kegelapan atau menyalakan lilin? Ya, jelas mayoritas dari kita semua memilih untuk opsi kedua. Namun bagaimana jika menyalakan lilin itu butuh uang yang banyak, dan kita sama sekali tak punya uang sepeserpun untuk membelinya? Apakah kita akan meminjam dana pada orang lain? Atau apa? Sampai pada pertanyaan ini biar hatimu sendiri yang tahu.

Do you ever feel get a complicated problems? Very complicated like a tangled yard. Terlalu panjang untuk dijelaskan secara rinci, dan terlalu singkat untuk diingat secara sekejap. Masalah ini memang bukanlah masalah yang perlu dibesar-besarkan. Tapi masalah ini tak tunggal, ia datang keroyokan seperti geng motor yang merencakan tawuran dengan anak SMA. Jika Anda Tanya apa yang saya rasakan sekarang? Bisa Anda tebak dengan secepat kilat memikir. Yang pasti, saya akan tetap percaya firman Tuhan pada QS Al Mu’min : 60 dan QS Al Baqarah : 286, sampai kapanpun..



Ya Allah, hanya Engkau yang ku miliki saat ini, juga firman – firman Mu, saya terenyuh setiap kali membaca dan mentadaburi kalamMu. SubhanAllah. Untuk Anda yang baru baca postingan saya yang ini, jangan cepat menjudge orang hanya dari tulisan saja. Tahukah Anda kawan, dengan menulis postingan ini adalah salah satu obat luka psikis yang meski tak menyembuhkan, namun meredakan meski sedikit. Tetap harus selalu disyukuri. Alhamdulillah. Terimakasih ya Allah, telah memberiku ujian. Ujian itu pertanda bahwa aku akan segera “naik kelas” jika aku bisa lulus di ujian kehidupan ini dan juga pertanda bahwa hidupku dinamis.

Posting Komentar

0 Komentar