Puisi non-Majas

pict by pixabay.com


Ku Mengerti Kodratmu, Akh

Cintamu laksana gunung berapi
Begitu besar namun terkadang bisa meletus tanpa henti
Ketakwaanmu menambah elok batiniah dirimu
Tak hanya mahligai cinta yang semu


Sungguh, sang Maha cinta telah menganugerahkanmu sebuah “rasa”
Saya tahu rasa apa itu
Bukan rasa strawberry, coklat, ataupun vanila
Ini  lebih dari sekedar “rasa”
Bukan pula rasa cinta, rasa sayang, rasa benci atau rasa suka

Sebelumnya pun saya belum mengetahui jika Akhi memang seperti ini kodratnya,
Dan sekarang saya sudah benar-benar mengetahui
Otak akhi laksana halilintar
Cetar, dan selalu menyambar apapun yang berkelajar

Fikiran Akhi laksana kabel baja
Radar fikir yang berbeda dengan wanita
Dan aku sudah tahu semua itu, Akh
Allah menganugerahimu “rasa” itu
Rasa itu menjadi sebab terlestarikannya jenis kita
Maka tak heran jika “Miss World” lebih menarik daripada “Mister World”

Wahai Akhi, engkau memang bukan mayoritas penghuni neraka
Namun tahukah engkau ada 4 orang wanita yang menjadi tanggung jawabmu
Ibumu, saudara perempuanmu, anak perempuanmu, terutama istrimu
Maka, ajaklah dengan lembut mereka berempat ke arah yang lebih baik
Terutama kewajiban wanita muslimah untuk menutup aurat
Karena sungguh sebuah fitnah besar datang dari pandangan seorang lelaki yang tidak menutup auratnya
Akhi tak mau kan, 4 wanita yang Akhi sayangi menjadi fitnah para lelaki yang liar pandangannya?

Goresan Tangan : Ajeng Dini Utami

Posting Komentar

0 Komentar