Saat daku masih dalam masa kecil
Sangat teringat dalam benakku saat itu
Sesosok lelaki muda menggendongku
Bermain-main, tertawa-tawa tanpa terpaku
Ayah, kini Ananda bukanlah gadis kecilmu dahulu
Setiap hari Ananda berproses
Ananda bukanlah anak kecil yang selalu di turuti
perintahnya
Ananda bukan anak kecil lagi yang harus di suapi
Ananda harus kuat menjalani lika liku hidup ini
Maafkan Anandamu ini Ayah,
Ananda belum bisa memberikanmu kesan yang baik
Sering membuatmu mengeluarkan emosi yang terlalu besar
Membuatmu semakin tua dan keriput dengan perilaku Nanda
Membuatmu harus bermandi keringat setiap hari
Jikalau Ananda pergi lebih dahulu darimu
Jangan disesali, Ayah
Ananda yakin, Allah sayang Nanda
Allah akan senang jika Nanda kembali padanya
Maafkan daku Ayah takbisa menyampaikan secara langsung
ini padamu
Ananda terlalu sulit untuk mengatakan bahwa Ananda sayang
Ayah
Satu pesan Ananda, jika Ananda telah hilang dari
peredaran
Telah menjadi jasad tanpa roh
Telah menjadi penghuni rumah sempit, bertemankan cacing,
belatung
Telah menjadi seorang yang tak bisa menjawab panggilanmu
lagi
Tak bisa menjadi seorang yang engkau suruh buatkan kopi
Tak bisa menorehkan prestasi lagi
Dan yang terpenting, tak bisa memandang wajahmu lagi,
Ayah
Ingatlah Ayah, bahwa dunia hanya sementara
Tidak selamanya kau di dunia
Kau akan menjadi binasa sepertiku Ayah
Aku hanya ingin yang terbaik bagimu
Semoga kita tetap dipertemukan di tempat terbaik di
pengadilan Allah nanti
Original Posted by Ajeng Dini Utami
0 Komentar